BeritaInvestor.id – Tahun ini, para pemodal asing terus melakukan aksi jual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hari Senin, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, yang mengelola aset di atas Rp14.000 triliun. Dalam kesempatan itu, investor asing menjual saham senilai Rp3,47 triliun, angka tertinggi dalam satu hari dalam delapan bulan terakhir, menurut data Bloomberg.
Volume Penjualan Saham Asing
Penjualan bersih saham oleh investor asing sepanjang tahun ini mencapai US$ 930,8 juta, atau setara dengan Rp15,17 triliun berdasarkan kurs JISDOR BI terbaru di Rp16.303/US$. Penjualan ini semakin meningkat, khususnya di bulan Februari, di mana nilai net sell mencapai Rp11,43 triliun.
Penyebab Penurunan Minat Asing
Minat investor asing terhadap saham di Indonesia menurun akibat penurunan peringkat oleh Morgan Stanley, yang menurunkan rekomendasi dari ‘equal weight’ menjadi ‘underweight’. Penurunan ini muncul setelah penilaian bahwa return on equity di pasar saham domestik menurun, disebabkan oleh kondisi ekonomi yang memburuk.
Indikator Kinerja Ekonomi RI
Data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melambat. Neraca dagang Indonesia pada Januari mencetak surplus sebesar US$ 3,45 miliar, lebih baik dari sebelumnya, tetapi terjadi karena impor yang turun dan ekspor yang lebih rendah dari perkiraan. Impor barang konsumen, yang terpukul oleh penurunan permintaan, tercatat mengalami kontraksi 7,16%, yang merupakan penurunan terdalam sejak Agustus 2024.
Kinerja ekspor juga mencatat pertumbuhan 4,68% di bulan Januari, tetapi masih di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan hingga 7,40%. Data ini menunjukkan tantangan dalam meningkatnya konsumsi domestik, yang berisiko menghentikan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.