BeritaInvestor.id – Harga minyak terpantau menguat pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (1/3/2024). Penguatan ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Proyeksi positif EIA mengenai permintaan minyak AS 2024: EIA memperkirakan permintaan minyak AS akan terus meningkat pada tahun 2024, mencapai rata-rata 20,39 juta bph, tepat di bawah level konsumsi tahun 2019.
- Meningkatnya pesimisme akan potensi gencatan senjata di Gaza: Kematian warga Palestina akibat tembakan Israel di Gaza mempersulit perundingan gencatan senjata, meningkatkan kekhawatiran pasar dan mendorong harga minyak.
Namun, beberapa faktor lain membatasi pergerakan harga minyak lebih lanjut:
- Rilis data ekspor Kuwait pada Februari: Ekspor bahan bakar minyak Kuwait naik untuk bulan kedua di bulan Februari, berpotensi mempengaruhi keputusan produksi OPEC+ pada pertemuan awal Maret.
- Data manufaktur China: Aktivitas manufaktur China pada bulan Februari mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut, menekan harga minyak.
Secara teknikal:
- Harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 80 per barel.
- Apabila menemui katalis negatif, harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 76 per barel.
Disclaimer:
Informasi ini bukan merupakan rekomendasi investasi. Selalu lakukan riset dan analisis sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.