BeritaInvestor.id – Harga minyak global mengalami lonjakan pada Jumat pagi (26/4/2024) dipicu oleh serangkaian sentimen positif dan eskalasi ketegangan di berbagai belahan dunia.
Sentimen Positif dari AS
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, memberikan pernyataan yang memicu optimisme pasar. Yellen menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan lebih kuat daripada yang ditunjukkan oleh data output kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan. Ia juga menambahkan potensi untuk merevisi lebih tinggi pertumbuhan PDB AS kuartal pertama karena melihat perekonomian AS yang terus menunjukkan kinerja yang sangat baik. Pernyataan Yellen ini memicu harapan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan AS, sehingga mendorong minat investor terhadap aset berisiko seperti minyak.
Eskalasi Ketegangan AS-Rusia dan Timur Tengah
Ketegangan antara AS dan Rusia kembali memanas setelah Yellen mengusulkan untuk menyita aset-aset Rusia secara langsung dan kemudian dijadikan sebagai jaminan untuk pinjaman di pasar guna membantu Ukraina. Usulan ini ditanggapi keras oleh Rusia dengan menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan AS.
Di Timur Tengah, situasi semakin memanas dengan meningkatnya serangan udara Israel di Rafah dan Hamas yang menolak menyerah pada tekanan internasional. AS dan 17 negara lainnya mendesak Hamas melepaskan semua sanderanya sebagai jalan untuk mengakhiri krisis di Gaza. Di sisi lain, kelompok Houthi Yaman menunjukkan dukungannya terhadap warga Palestina di Gaza dengan melakukan serangan terhadap kapal komersial yang melalui jalur Laut Merah dan menyerang beberapa sasaran di kota pelabuhan Israel, Eilat.
Dampak pada Harga Minyak
Sentimen positif dan eskalasi ketegangan ini mendorong kenaikan harga minyak. Tim Research and Development ICDX memprediksi harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 86 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 81 per barel.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor