BeritaInvestor.id – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan rencananya untuk menguatkan portofolio bisnisnya di sektor air dan menjalankan proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan ini berkomitmen untuk terus berkembang dan berinovasi dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kepala Komunikasi Perusahaan & CSR Nusantara Infrastructure, Indah DP Pertiwi, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang fokus pada pengembangan proyek-proyek baru di sektor air bersih, dengan penekanan pada penggunaan teknologi non-kimia. Selain itu, META juga tengah menjajaki berbagai proyek EBT yang berpotensi memberikan manfaat besar.
“Kami akan terus memberikan informasi lebih lanjut mengenai proyek-proyek ini,” kata Indah dalam wawancara dengan Investor Daily.
Salah satu proyek EBT yang dikelola oleh Nusantara Infrastructure adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung. Melalui unit usahanya, PT Inpola Meka Energi, perusahaan ini mengoperasikan PLTA berkapasitas 15 MW di Desa Lau Gunung, Sumatera Utara. PLTA ini memberikan pasokan listrik kepada sekitar 10.000 masyarakat di Kabupaten Dairi dan Karo.
Langkah perkuatan bisnis di sektor air sebelumnya telah diungkapkan oleh Direktur Utama Nusantara Infrastructure, Muhammad Ramdani Basri. Perusahaan ini berambisi untuk memiliki kepemilikan mayoritas dalam proyek-proyek air yang akan datang.
Nusantara Infrastructure sebelumnya melepas 99,98% kepemilikan di PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) kepada PT Bahtera Hijau Mandiri (BHM) melalui anak usahanya, PT Potum Mundi Infranusantara. TBN adalah pemegang 28% saham PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, yang mengelola Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikokol, Kota Tangerang.
Muhammad Ramdani Basri menjelaskan bahwa dana dari hasil divestasi saham di TBN akan digunakan untuk mencari proyek air di mana Nusantara Infrastructure dapat memiliki kepemilikan mayoritas. Hal ini menjadi strategi yang diambil untuk mengembangkan bisnisnya secara signifikan.
Saham META juga mengalami apresiasi dalam dua pekan terakhir, seiring dengan perhatian terhadap bisnis EBT. Dari berita tentang PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham hingga peluncuran bursa karbon (IDXCarbon) pada 26 September lalu, sektor EBT menjadi sorotan.
Menurut Cheryl Tanuwijaya, Kepala Riset Investasiku, performa saham META mengalami kenaikan sebesar 86% dalam dua pekan terakhir, dan penguatan sebesar 35,76% dalam satu pekan perdagangan terakhir. Ekspansi Nusantara Infrastructure ke sektor EBT telah memberikan sentimen positif terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang, yang disambut baik oleh para investor.
Dalam jangka panjang, perusahaan juga memiliki keyakinan dalam bisnis patungan mereka dengan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) dalam proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Ulujami Elevated sepanjang 21,5 km dengan nilai investasi sebesar Rp 21,26 triliun. Karenanya, saham META dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang menarik.
Cheryl Tanuwijaya menyarankan, “Saya rekomendasikan sell on strength,” sebagai tindakan yang tepat untuk investor yang ingin mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham META.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor