BeritaInvestor.id – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi mayoritas saham PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), perusahaan yang memiliki hak konsesi untuk tol Pemalang-Batang. Saat ini, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengendalikan 60% saham PBTR melalui anak perusahaannya, PT Waskita Toll Road (WTR). WSKT sedang dalam proses divestasi kepemilikan di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Pemalang-Batang ini.
Danni Hasan, Direktur Nusantara Infrastructure (META), menjelaskan bahwa akuisisi adalah salah satu strategi pertumbuhan perusahaan. “Kami melihat pada batas tertentu, minimal 40% atau lebih. Jika Waskita menawarkan saham dalam batasan ini, kami siap mengeksplorasi peluang tersebut,” ujarnya pada acara paparan publik daring di Jakarta.
Dia menegaskan bahwa META akan mengakuisisi perusahaan yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif pada kinerja keuangan META di masa depan.
Sebelumnya, Ermy Puspa Yunita, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, mengungkapkan bahwa tol Pemalang-Batang, dengan panjang 39,2 km, telah dioperasikan oleh PBTR sejak tahun 2018. Mayoritas saham PBTR, yaitu 60%, dimiliki oleh Waskita Toll Road, anak perusahaan Waskita Karya, sementara 40% sisanya dimiliki oleh PT Sumber Mitra Jaya.
Tol Pemalang-Batang merupakan bagian penting dari Jalan Tol Trans Jawa, menghubungkan berbagai kota di Provinsi Jawa Tengah. Selain mempersingkat waktu perjalanan dari Pemalang ke Batang, tol ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, termasuk sektor industri, barang, dan jasa.
Selain manfaat ekonomis, tol Pemalang-Batang juga mempercepat akses ke destinasi pariwisata populer di sekitarnya, seperti Kota Kajen, Wisata Lolong, Wisata Dieng, Pantai Cemoro Sewu, Pantai Ujung Negoro, Kebun Teh Pegilaran, dan banyak destinasi lainnya.
Ridwan Irawan, Direktur Nusantara Infrastructure (META), menambahkan bahwa perusahaan saat ini fokus pada tiga lini bisnis utama, yaitu jalan tol, sumber daya air, dan energi terbarukan. META berkomitmen sebagai perusahaan berorientasi jangka panjang dan terus berupaya dalam pengembangan proyek-proyek energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB).
META menjajaki berbagai peluang dalam bisnis energi terbarukan, baik melalui proyek-proyek greenfield maupun akuisisi pembangkit yang sudah beroperasi. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk terlibat dalam pengurangan emisi karbon dan mendukung energi ramah lingkungan di masa depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor