BeritaInvestor.id – Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) kembali menunjukkan tren penurunan dalam sebulan terakhir, anjlok 19,14% sejak 18 Maret 2024. Pada akhir sesi I perdagangan 17 April 2024, TLKM ditutup di Rp 3.210, mengalami penurunan -0,31%. Volatilitas harga saham TLKM cukup tinggi, diwarnai dengan 4 hari kenaikan dan 11 hari penurunan dalam periode tersebut.
Kinerja Keuangan 2023 yang Mixed
Meskipun TLKM mencatat laba bersih Rp 24,6 triliun pada tahun 2023, angka ini lebih rendah dari ekspektasi konsensus. Penurunan ini terutama disebabkan oleh hasil 4Q23 yang lemah, di mana laba bersih turun 24,9% qoq dan pendapatan stagnan.
Secara operasional, TLKM memang mengalami pertumbuhan jumlah pengguna di seluruh segmen. Namun, ARPU di segmen IndiHome dan seluler mengalami penurunan, sehingga menekan pertumbuhan pendapatan.
Faktor Pendorong Penurunan Harga Saham
Beberapa faktor kemungkinan berkontribusi pada penurunan harga saham TLKM, antara lain:
- Kinerja keuangan 2023 yang lebih rendah dari ekspektasi: Investor mungkin kecewa dengan hasil 2023 TLKM yang tidak sesuai dengan perkiraan awal.
- Pelemahan ARPU di segmen IndiHome dan seluler: Penurunan ARPU menunjukkan potensi perlambatan pertumbuhan pendapatan di masa depan.
- Kondisi makro ekonomi yang tidak pasti: Ketidakpastian ekonomi global dan domestik dapat membuat investor lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
Potensi Kenaikan Harga Saham Jangka Panjang
Meskipun mengalami tren penurunan saat ini, TLKM masih memiliki beberapa peluang untuk kenaikan harga saham dalam jangka panjang. Berikut beberapa faktor yang mendukungnya:
- Pertumbuhan top line: TLKM masih memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatannya melalui ekspansi bisnis, seperti layanan digital dan infrastruktur.
- Penurunan suku bunga: Penurunan suku bunga yang diprediksi mulai semester II-2024 dapat meningkatkan daya tarik investasi di saham TLKM.
- Dividen yang menarik: TLKM memiliki potensi untuk membagikan dividen yang menarik dengan yield 4-5,3% berdasarkan laba bersih 2023.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor