BeritaInvestor.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan kekecewaannya terhadap PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang baru mempercepat investasinya setelah permintaan nikel meningkat. Erick menyoroti pentingnya hilirisasi dalam meningkatkan nilai produk ekspor Indonesia dan menekankan bahwa diskusi dan negosiasi terkait BUMN menjadi pemegang saham pengendali Vale melalui holding pertambangan BUMN MIND ID masih berlangsung.
[tv-chart symbol=”IDX:INCO” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Erick menyatakan keprihatinannya terhadap keterlambatan investasi Vale Indonesia meskipun perusahaan tersebut telah beroperasi lama di Indonesia. Ia menekankan perlunya hilirisasi sebagai langkah penting dalam menambah nilai produk ekspor Indonesia, dan menyayangkan bahwa selama ini Indonesia lebih banyak mengirimkan bahan mentah ke luar negeri. Erick berharap agar investasi dan hilirisasi dapat dilakukan sejak dulu, bukan hanya mengikuti tren saat permintaan nikel meningkat.
Selain itu, Erick mengungkapkan keinginan untuk memiliki porsi yang lebih besar di Vale Indonesia melalui holding pertambangan BUMN MIND ID. Hal ini bertujuan agar Indonesia memiliki perusahaan tambang yang setara dengan perusahaan tambang lainnya. Meskipun masih dalam proses negosiasi, Erick menegaskan kesiapannya untuk mengambil saham Vale Indonesia, mengingat kemampuan keuangan BUMN yang sangat mendukung.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor