Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Mengapa The Fed Menahan Suku Bunga Acuan di Level 5,25%-5,50%?

by Tim Redaksi
3, May, 2024
in Ekonomi
0
Pasar Kecewa Saat The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5-25%-5,50%
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50 persen dalam pertemuan terbarunya pada bulan Mei 2024. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya:

  • Tingkat inflasi: Meskipun inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda penurunan dari puncaknya pada tahun 2023, tingkat inflasi masih jauh di atas target The Fed yaitu 2 persen. Pada Maret 2024, inflasi AS mencapai 3,5 persen, naik dari 3,2 persen pada Februari 2024. The Fed masih ingin melihat penurunan inflasi yang lebih signifikan sebelum menaikkan suku bunga.
  • Kondisi ekonomi: The Fed masih menilai kondisi ekonomi AS dengan cermat. Meskipun pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kekuatan, ada kekhawatiran tentang potensi perlambatan ekonomi di masa depan. The Fed ingin memastikan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan memperburuk kondisi ekonomi.
  • Ketidakpastian global: Situasi global yang tidak pasti, seperti perang di Ukraina dan kenaikan harga energi, juga menjadi faktor pertimbangan The Fed. The Fed ingin menghindari langkah-langkah yang dapat memperparah ketidakpastian dan berdampak negatif pada ekonomi global.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga disambut positif oleh pasar keuangan. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 500 poin setelah pernyataan The Fed. Investor senang bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat, yang dapat membantu merangsang pertumbuhan ekonomi.

Namun, beberapa ekonom memperingatkan bahwa The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga di masa depan jika inflasi tidak turun secara signifikan. Mereka juga khawatir bahwa mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang lama dapat menyebabkan gelembung aset dan masalah ekonomi lainnya.

 

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Amerika SerikatINFLASIsuku BungaThe Fed
Previous Post

ISAT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 39,4% di Q1 2024

Next Post

Kinerja BREN Melemah di Kuartal I-2024, Tapi Market Cap Salip BBCA

Next Post
BREN IPO dengan Target Penawaran Maksimal Rp 3,5 Triliun, Valuasinya Segini!

Kinerja BREN Melemah di Kuartal I-2024, Tapi Market Cap Salip BBCA

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor