BeritaInvestor.id – Pertemuan KTT G20 yang diadakan di New Delhi pada tanggal 10 September telah berlangsung dengan sukses, dengan berbagai pemimpin dunia berkumpul untuk membahas isu-isu global yang mendesak. Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut serta dalam pertemuan ini.
Pada sesi ketiga KTT G20 dengan tema “One Future,” anggota G20 menyampaikan visi dan ajakan kolektif untuk masa depan bersama yang lebih baik. Perdana Menteri India, Narendra Modi, menekankan pentingnya menjadikan G20 sebagai forum inklusif yang mengutamakan kemanusiaan dan kerja sama.
Sebelumnya, pada sesi sebelumnya, telah disepakati Deklarasi Pemimpin G20 New Delhi yang terdiri dari 12 bagian dan 83 paragraf. Deklarasi ini mencakup komitmen anggota G20 terkait pertumbuhan global, pencapaian SDGs, ekonomi berkelanjutan, multilateralisme, transformasi teknologi dan infrastruktur digital, perpajakan internasional, kesetaraan gender, keuangan, kontra terorisme, dan upaya menciptakan tatanan global yang lebih inklusif.
Indonesia, sebagai salah satu anggota G20, telah mendukung prioritas Presidensi India dengan tetap mengutamakan inklusifitas. Indonesia juga memastikan komitmen KTT G20 Bali untuk diimplementasikan, terutama di sektor Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyoroti tiga kunci pembangunan dunia, yaitu stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan. Indonesia terus mendorong ASEAN sebagai jangkar stabilitas di kawasan dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Presiden Jokowi juga menyerukan untuk mengakhiri perang, mengutamakan hukum internasional, dan menjadikan kerja sama multilateral yang inklusif sebagai prinsip utama dalam menjawab tantangan global.
Indonesia telah berperan strategis dalam G20 dan akan mengakhiri kepemimpinan Troika G20. Presidensi G20 tahun depan akan dipegang oleh Brazil, yang akan dilanjutkan oleh Afrika Selatan pada tahun 2025. Amerika Serikat juga akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2026.
Selain berbicara tentang KTT G20, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, juga membahas isu lain dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terkait kebijakan Uni Eropa terhadap deforestasi dan percepatan penyelesaian perjanjian IEU-CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa.
Pertemuan ini mencerminkan peran Indonesia dalam diplomasi global dan komitmennya untuk menciptakan masa depan global yang lebih baik.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.