BeritaInvestor.id – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) atau (MEDC) berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan trilema energi, yaitu ketahanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan terus melakukan eksplorasi dan pengembangan proyek-proyek migas di Indonesia.
Selain itu, MedcoEnergi juga fokus dalam menjaga keberlanjutan usaha dengan mengembangkan proyek energi bersih terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi melalui PT Medco Power Indonesia. Sementara, Medco E&P fokus terhadap energi transisi melalui program-program pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.
“Kami mempunyai misi untuk memenuhi permintaan energi bersih dan sumber daya alam yang terjangkau, ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga perusahaan bisa memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” ujar Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan dalam kegiatan Temu Media Nasional bertema “Menghadapi Trilema Energi” di Bogor, Jumat (25/11).
Amri mengatakan, dalam upaya menghadapi trilema energi dibutuhkan investasi besar, inovasi, sinergi dan efisiensi di semua segmen bisnis serta keseriusan dari semua pihak untuk dapat merealisasikan komitmen standar kinerja ESG yang tinggi demi mencapai Net Zero Emissions untuk Cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan Cakupan 3 pada 2060.
“Kami telah berinvestasi lebih dari US$1 miliar untuk pengembangan proyek-proyek migas di Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk berinvestasi lebih dari US$1 miliar untuk pengembangan proyek-proyek energi bersih terbarukan dalam lima tahun ke depan,” ujar Amri.
Sementara itu, Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami mengatakan, Indonesia saat ini tengah melakukan transisi energi dari pemakaian energi fosil ke energi baru terbarukan sebagai bentuk program pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Setelah sukses merampungkan proyek PLTGU Riau 275 MW dan PLTS Sumbawa 26 MWp pada 2022, MedcoEnergi melanjutkan pengembangan proyek panas bumi 34 MW fase 1 di Blawan-Ijen, Jawa Timur dan PLTS 2×25 MWp di Bali sebagai bagian dari upaya menyukseskan program bauran energi nasional,” ujar Myrta.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro berharap sinergi antara KKKS, media massa dengan SKK Migas dapat terus dipertahankan.
“Sinergi dapat membantu KKKS dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi di industri hulu migas bagi Indonesia. Keberhasilan transisi energi ke energi terbarukan juga sangat tergantung dari kelancaran industri hulu migas untuk itu kami sangat membutuhkan kerjasama media untuk pemberitaan yang berimbang sehingga mendukung kelancaran investasi dan meminimalisir potensi gangguan sosial di wilayah operasi migas,” ujarnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor