PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memiliki target peningkatan produksi emas dari tambang Tujuh Bukit pada tahun ini, dengan jumlah antara 120 ribu hingga 140 ribu ons, dan all in sustaining cost (AISC) sebesar USD1.131 per ons. Pada tahun 2022, sumber utama produksi emas grup MDKA ini menghasilkan sebanyak 125.133 ons dengan AISC sebesar USD1.131 per ons.
[tv-chart symbol=”IDX:MDKA” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro, mengatakan bahwa grup MDKA juga sedang melanjutkan eksplorasi proyek tembaga di Tujuh Bukit, yang diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Proyek ini merupakan salah satu proyek tembaga praproduksi terbesar di dunia yang telah menunjukkan kelayakan teknis dan ekonomi yang baik. Hal ini diungkapkan oleh Albert Saputro dalam public expose virtual pada Selasa (13/6).
Selain tambang Tujuh Bukit, saat ini MDKA juga tengah mengembangkan dan menjalankan eksplorasi beberapa proyek tambang emas dan mineral lainnya. Salah satunya adalah pengembangan proyek emas Pani di Gorontalo, yang diharapkan dapat menghasilkan produksi sebesar 450.000 ons per tahun.
Proyek emas Pani sedang dalam proses persiapan penambangan secara komprehensif, dengan studi kelayakan yang dijadwalkan selesai pada akhir kuartal III-2023, dan hasilnya akan diumumkan pada kuartal IV-2023. Proyek Pani diharapkan menjadi tambang emas dengan umur panjang dan biaya produksi rendah, sehingga dapat menghasilkan produksi emas yang tinggi.
Albert mengungkapkan, “Kami berharap studi kelayakan selesai pada kuartal III-2023. Kemudian, kami harap produksi pertama dimulai pada awal 2025.”
Tambang Tembaga Wetar pada tahun 2022 mampu menghasilkan sebanyak 19.551 ton tembaga dengan AISC sebesar USD3,37 per pon tembaga. Pada tahun 2023, produksi tembaga dari tambang tersebut ditargetkan berada dalam kisaran 16.000-20.000 ton tembaga, dengan perkiraan AISC sebesar USD3,70-4,70 per pon tembaga.
Selain itu, MDKA juga memiliki proyek RKEF smelter untuk memproduksi nickel pig iron (NPI), dengan target produksi sebanyak 18.000-20.000 ton NPI pada tahun ini, dengan AISC sebesar USD13.000-15.000 per ton nikel.
Albert juga mengungkapkan salah satu inovasi yang berhasil dilakukan oleh MDKA, yaitu proyek pabrik acid iron metal (AIM), yang akan menjadi bagian dari penguatan bisnis hilirisasi dalam rantai baterai yang dikelola oleh MBMA.