BeritaInvestor.id – PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) telah menggunakan hampir 90% dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Emiten nikel ini telah merealisasikan sebanyak Rp8,02 triliun dari total dana IPO senilai Rp8,93 triliun.
Sisa Dana IPO untuk Apa?
Sisa dana IPO MBMA masih tersisa Rp861,91 miliar. Pertanyaannya, kemana sisa dana tersebut akan digunakan?
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, berikut rincian penggunaan dana IPO MBMA:
1. Pembayaran Utang (Rp592,5 Miliar)
Sebagian besar dana IPO MBMA dialokasikan untuk pembayaran utang. Perseroan menggunakan Rp592,5 miliar untuk melunasi lebih awal seluruh pokok utang berdasar perjanjian fasilitas berjangka USD300 juta kepada dua entitas, yaitu Merdeka Gold (MDKA) dan ING Bank N.V. cabang Singapura (ING Bank). Pembayaran utang ini diharapkan dapat meningkatkan struktur keuangan perseroan dan memperkuat neracanya.
2. Pengambilalihan Hak Tagih (Rp447,4 Miliar)
MBMA juga menggunakan Rp447,4 miliar untuk mengambil alih hak tagih USD30 juta dari Merdeka Gold kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Hak tagih ini terkait dengan perjanjian fasilitas dukungan induk yang diberikan Merdeka Gold kepada MTI pada 23 Agustus 2022. Dengan pengambilalihan hak tagih ini, MBMA akan memiliki hak untuk menagih MTI sebesar USD30 juta atau setara Rp447,4 miliar.
3. Modal Kerja (Rp169,8 Miliar)
Perseroan mengalokasikan Rp169,8 miliar dari dana IPO untuk modal kerja. Dana ini akan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan operasional perseroan, seperti biaya karyawan, jasa profesional, dan keuangan. Penguatan modal kerja ini diharapkan dapat mendukung kelancaran aktivitas bisnis MBMA.
4. Pinjaman ke MTI (Rp774,8 Miliar)
MBMA juga memberikan pinjaman senilai Rp774,8 miliar kepada MTI. Dana ini akan digunakan oleh MTI untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal pembangunan proyek AIM I. Proyek AIM I merupakan proyek pengolahan nikel yang ditargetkan mulai berproduksi pada pertengahan semester kedua 2023.
5. Pembayaran Kembali Utang (Rp678,7 Miliar)
Perseroan menggunakan Rp678,7 miliar untuk pembayaran kembali atas pokok utang yang telah dicairkan USD75 juta kepada Merdeka Gold. Pembayaran utang ini merupakan bagian dari komitmen MBMA untuk mengelola keuangannya dengan baik dan menjaga kesehatan neracanya.
6. Modal Kerja Anak Usaha (Rp498,5 Miliar)
MBMA juga mengalokasikan Rp498,5 miliar untuk modal kerja anak usahanya, yaitu PT Sumber Cahaya Mineral (SCM) dan PT Sulawesi Industri Parama (SIP). Dana ini akan digunakan oleh anak usaha untuk membiayai berbagai kebutuhan operasionalnya, seperti biaya karyawan, jasa profesional, pembayaran royalti, biaya pengangkutan, bongkar muat, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.
7. Penyetoran Modal dan Pemberian Pinjaman (Rp861,91 Miliar)
Sisa dana IPO senilai Rp861,91 miliar ditempatkan di Bank UOB Indonesia dan Bank OCBC Nisp dalam bentuk giro rupiah dan USD. Dana ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perseroan di masa depan, termasuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) dan pemberian pinjaman kepada SIP.
Analisis Penggunaan Dana IPO
Penggunaan dana IPO MBMA menunjukkan komitmen perseroan untuk memperkuat struktur keuangannya, meningkatkan modal kerja, dan mendukung pertumbuhan bisnisnya. Pembayaran utang dan pengambilalihan hak tagih diharapkan dapat meningkatkan kesehatan keuangan perseroan. Penguatan modal kerja dan pemberian pinjaman ke anak usaha diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional dan ekspansi bisnis perseroan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor