BeritaInvestor.id – PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) memberikan pinjaman sebesar US$ 100 juta kepada PT Merdeka Industri Anantha (MIA), anak usahanya. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan industri baterai mobil listrik di Indonesia.
Pinjaman tersebut akan diberikan dalam bentuk utang, penyetoran modal, atau uang muka setoran modal. Bunga yang dikenakan sebesar penjumlahan dari Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan 4,75% per tahun.
“Pemberian pinjaman ini merupakan salah satu upaya Perseroan untuk mendukung pengembangan industri baterai mobil listrik di Indonesia,” kata Direktur Utama MBMA, Garibaldi Thohir, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/1/2024).
MIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri baterai lithium-ion. Perusahaan ini memiliki pabrik baterai lithium-ion di Karawang, Jawa Barat.
Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt hour (GWh) per tahun. Kapasitas produksi tersebut akan ditingkatkan menjadi 20 GWh per tahun pada tahun 2025.
Peningkatan kapasitas produksi tersebut akan didukung oleh pinjaman dari MBMA. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membeli bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja.
“Dengan adanya pinjaman ini, diharapkan MIA dapat meningkatkan kapasitas produksinya dan memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik di Indonesia,” kata Garibaldi.
Pemerintah Indonesia menargetkan produksi baterai mobil listrik di dalam negeri mencapai 200 GWh per tahun pada tahun 2030. Target tersebut akan didukung oleh investasi dari berbagai pihak, termasuk MBMA dan MIA.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor