BeritaInvestor.id – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dijadwalkan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (7/7) dengan antusiasme pasar yang tinggi. Terlihat dari proses penawaran umum yang dilakukan pada 3 Juli hingga 5 Juli 2023 lalu.
Oversubscription terjadi dalam Penawaran Umum Perdana Saham AMMN, dengan jumlah kelebihan permintaan mencapai 13,6 kali lipat dari jumlah investor lebih dari 27.000 orang. Kelebihan permintaan tersebut juga menyebabkan peningkatan pooling size dari 2,5% menjadi 7,5% dari total saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN.
Dalam penawaran ini, AMMN menargetkan dana sebesar Rp10,73 triliun melalui pelepasan 8,80% saham ke publik. Harga penawaran per saham adalah Rp1.695. Selain itu, AMMN juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada manajemen (Program MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebesar 0,83% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Beberapa sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO AMMN antara lain PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie, mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh berbagai investor. Menurutnya, IPO ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan bisnis AMMN di era transisi energi yang akan meningkatkan permintaan komoditas tembaga di masa depan.
Dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai proyek smelter dan pemurnian logam mulia AMIN di Sumbawa Barat sebesar Rp1,79 triliun. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebesar Rp3,05 triliun. Sisa dana akan disetorkan kepada AMNT untuk proyek ekspansi.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor