BeritaInvestor.id – PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan batu bara yang dikelola oleh pengusaha sukses Low Tuck Kwong, telah memperkuat posisinya dengan mengundang mantan pejabat tinggi negara untuk bergabung dalam jajaran pengurusannya. Salah satu yang baru-baru ini ditunjuk adalah mantan Jaksa Agung, Hendarman Soepandji, yang akan menjabat sebagai komisaris independen perusahaan.
Keputusan ini diumumkan dalam Resume Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan. Menurut manajemen BYAN, penunjukan Hendarman sebagai komisaris independen akan berlaku sejak penutupan RUPSLB ini hingga RUPS Tahunan tahun 2024.
Hendarman Soepandji telah memiliki pengalaman yang luas dalam berbagai posisi pemerintahan, termasuk jabatan sebagai Jaksa Agung RI pada periode 2007-2010. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (2005-2007) dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (2011).
Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Pertanahan Indonesia periode 2009-2014 dan Menteri ESDM 2001-2009, adalah salah satu tokoh lain yang sebelumnya bergabung dengan BYAN. Selain Purnomo, beberapa tokoh petinggi negara lainnya juga telah memperkuat perusahaan ini, seperti Moermahadi Soerja Djanegara, mantan Kepala BPK RI periode 2017-2019, Jenderal Purn. Budiman, yang menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2013, dan Jenderal Pol. Purn. Timur Pradopo, mantan Kapolri periode 2010-2013.
Dewan Komisaris BYAN kini terdiri dari sejumlah tokoh penting, dengan Purnomo Yusgiantoro sebagai Komisaris Utama, dan komisaris lainnya seperti Lifransyah Gumay, Moermahadi Soerja Djanegara, Budiman, dan Timur Pradopo, semuanya sebagai komisaris independen. Keberadaan Hendarman Soepandji di dalam tim komisaris akan memberikan tambahan kekuatan strategis bagi BYAN.
Selain Dewan Komisaris, Dewan Direksi BYAN juga dipenuhi oleh individu-individu berpengalaman, yang dipimpin oleh Direktur Utama, Low Tuck Kwong. Dengan keberadaan mantan pejabat tinggi negara dan tim manajemen yang kompeten, BYAN terus bergerak maju dalam industri batu bara.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor