BeritaInvestor.id – Manajemen PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) merespons kabar mengenai PT Rajawali Corp, pemegang saham mayoritas ARCI, yang dikabarkan akan menjual kepemilikan saham di perusahaan pertambangan emas ini. Corporate Secretary ARCI, Hidayat Dwiputro Sulaksono, menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki informasi mengenai rencana penjualan tersebut yang sedang beredar di kalangan pelaku pasar.
Dalam keterbukaan informasi yang diunggah di website Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/10/2023), Hidayat menjelaskan bahwa hingga saat ini, ARCI tidak memiliki informasi atau kejadian penting lainnya yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan perseroan, serta mempengaruhi harga saham ARCI yang belum diungkapkan kepada publik.
Hidayat menekankan bahwa informasi atau fakta material perseroan telah disampaikan kepada publik sesuai dengan Regulasi Pasar Modal yang berlaku. Selain itu, ARCI juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu dari perseroan.
Sebagai informasi, beredar rumor di kalangan pelaku pasar yang menyebut bahwa Grup Astra, melalui PT United Tractors Tbk (UNTR), akan mencaplok ARCI. Meskipun demikian, belum ada detail lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.
Isu masuknya UNTR ke ARCI sejalan dengan strategi ekspansi perusahaan yang memiliki posisi keuangan yang kuat berkat lonjakan harga batu bara sejak tahun lalu. UNTR baru-baru ini menginvestasikan dana besar untuk mencaplok saham tambang nikel Australia.
Terlepas dari isu-isu tersebut, ARCI tetap berfokus pada operasional pertambangan emasnya. Didirikan pada 2009, ARCI adalah salah satu produsen emas murni terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan tambang emas Toka Tindung di Sulawesi Utara sebagai salah satu aset utamanya. Aset ini telah menghasilkan sekitar 1,9 juta ons emas pada 2020.
Sebagai informasi tambahan, PT Rajawali Corp adalah pemegang saham mayoritas ARCI, dan kabar potensi divestasi saham oleh perusahaan ini masih dalam diskusi. Manajemen ARCI akan terus memantau perkembangan situasi ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor