Emiten kendaraan listrik yang merupakan bagian dari Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), telah menunjuk seorang bangsawan Inggris sebagai anggota jajaran komisaris. Dalam upaya galang dana perseroan, terungkap bahwa ada nama seorang bangsawan Inggris yang bergabung sebagai komisaris VKTR. Siapa sosok tersebut? Beliau adalah Lord Aamer Sarfraz, seorang pengusaha dan politisi Inggris-Pakistan yang telah dinominasikan sebagai anggota House of Lords of the United Kingdom atau Dewan Kebangsawanan Britania Raya pada 31 Juli 2020. Pada tanggal 8 September 2020, Lord Sarfraz diangkat sebagai Baron Sarfraz dari Kensington di Royal London Borough of Kensington dan Chelsea.
Komisaris Utama VKTR, Anindya Bakrie, mengonfirmasi keanggotaan Lord Aamer Sarfraz sebagai seorang bangsawan Inggris. Namun, ia enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai proses kedatangan Lord Sarfraz ke dalam jajaran komisaris VKTR maupun besaran kepemilikan sahamnya.
“Mungkin saya belum dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai beliau, namun beliau memang menjadi bagian dari House of Lords of the United Kingdom,” ujar Anindya Bakrie di Gedung BEI pada Senin, (19/6/2023).
Melihat profil media sosial pribadinya, Lord Aamer Sarfraz telah memperoleh gelar sarjana dalam bidang Manajemen dan Administrasi Bisnis dari Boston University pada tahun 2002. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di London School of Economics and Political Science, di mana ia meraih gelar magister pada tahun 2005.
Karier Lord Aamer Sarfraz dimulai sebagai analis teknologi venture capital di 3i Group plc pada tahun 2005 hingga 2006. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Managing Director di Electrum Group LLC, sebuah perusahaan penasihat investasi terdaftar yang berbasis di New York dari tahun 2006 hingga 2015. Pada tahun 2011, Lord Sarfraz juga mendirikan NerZeroAg, sebuah bisnis pertanian yang bekerja sama dengan petani kecil di Asia untuk mengurangi jejak karbon mereka.
Peran Lord Sarfraz sebagai komisaris VKTR telah dimulai sejak tahun 2022 dan masih berlangsung hingga saat ini. Pada tahun yang sama, ia juga ditunjuk sebagai Utusan Dagang Perdana Menteri ke Singapura oleh Departemen Perdagangan Internasional Britania Raya.
Dalam rangka penawaran umum perdana (IPO), VKTR menawarkan sebanyak 8,75 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham. Jumlah saham ini mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, VKTR berpotensi meraup dana sebesar Rp875 miliar dari IPO tersebut.
Pada pembukaan perdagangan, frekuensi transaksi saham VKTR mencapai 698 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 70,13 juta saham. Nilai transaksi VKTR pada pagi hari ini mencapai Rp9,47 miliar.