BeritaInvestor.id – Investor berpengalaman Indonesia, Lo Kheng Hong, telah melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), produsen ban terkemuka. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Senin (10/7), kepemilikan saham Lo Kheng Hong di GJTL berkurang sebanyak 4,87 juta saham. Dengan demikian, saat ini ia masih memegang 175.127.400 saham atau setara dengan 5,03% dari total saham GJTL.
Pada tanggal 7 Juli, Lo Kheng Hong masih memiliki 180.001.000 saham atau 5,17% saham. Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik aksi divestasi ini. Yang jelas, Lo Kheng Hong menjual saham GJTL pada saat harga saham sedang naik tinggi.
Saham GJTL mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Dalam periode 3-6 Juli, saham tersebut melonjak sebanyak 65,43%. Selain itu, sejak awal tahun (year to date/YtD), saham GJTL mengalami kenaikan sebesar 112,50%.
[tv-chart symbol=”IDX:GJTL” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Pada Senin (10/7), saat Lo Kheng Hong melakukan penjualan saham, harga saham GJTL turun 5,10% menjadi Rp1.210 per saham. Jika diasumsikan bahwa Lo Kheng Hong menjual saham dengan harga rata-rata Rp1.210 per saham, maka ia memperoleh keuntungan sekitar Rp5,9 miliar.
Gajah Tunggal telah mencatatkan laporan keuangan yang positif pada kuartal I-2023. Laba bersih GJTL meningkat sebesar 271,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp265,69 miliar.
Peningkatan laba GJTL ini terjadi seiring pertumbuhan pendapatan bersih perusahaan sebesar 5,22% (yoy) menjadi Rp4,44 triliun selama 3 bulan pertama tahun 2023, di mana beban pokok penjualan berhasil ditekan hingga minus 0,53% (yoy) menjadi Rp3,56 triliun.
Beberapa waktu lalu, Lo Kheng Hong menyatakan bahwa GJTL merupakan pabrik ban terbesar di Asia Tenggara dan ia memperkirakan penjualan perusahaan tersebut dapat mencapai Rp18 triliun tahun ini.
“Gajah Tunggal merupakan pabrik ban terbesar di Asia Tenggara. Prediksi penjualan tahun ini mungkin mencapai Rp18 triliun. Sangat besar,” ungkap investor berusia 64 tahun tersebut. Lo Kheng Hong juga memiliki harapan sendiri terkait harga saham Gajah Tunggal.
“Jika kita melihat nilai buku per sahamnya sebesar Rp2.000 dan utang perusahaan semakin berkurang. Jika kita melihat ke belakang 10 tahun lalu, harga saham pernah mencapai Rp3.000. Siapa tahu kinerjanya semakin baik dari waktu ke waktu dan bisa mencapai harga itu lagi,” kata pria yang dijuluki ‘Warren Buffett Indonesia’.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor