Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Lo Kheng Hong: Peluang Emas di Bursa Saat Investor Asing Pergi

by Tim Redaksi
27, February, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Investor terkenal, Lo Kheng Hong, melihat bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi investor untuk membeli saham berkualitas di pasar saham Indonesia. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru saja ditutup di bawah 6.600 setelah anjlok lebih dari 2%, situasi ini dianggapnya sebagai kesempatan. “Dana asing kabur, harga saham blue chip turun banyak. Artinya ada peluang besar di Bursa Efek Indonesia. Ambillah ember yang besar untuk menampung hujan emas di sana,” ungkapnya kepada Bloomberg Technoz pada Kamis (27/2).

Pandangan Optimis di Tengah Kehilangan Investor Asing
Meski ada sentimen negatif dari dalam dan luar negeri yang mempengaruhi indeks, Lo Kheng Hong tetap optimis tentang prospek IHSG tahun ini dan berkata, “Selalu optimis.” Ia menjalankan filosofi investasi yang fokus pada nilai jangka panjang, yaitu membeli saat harga turun dan bersabar hingga nilai saham kembali meningkat.

Arus Modal Asing dan Penjualan Saham
Sejak awal Januari, dana investor asing sekitar Rp15 triliun telah keluar dari pasar. Dalam perdagangan awal pekan ini, setelah peresmian Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, asing menjual saham mencapai Rp3,47 triliun—sebuah angka tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Penjualan bersih saham oleh investor nonresiden tahun ini menembus US$ 930,8 juta, atau sekitar Rp15,17 triliun dengan kurs JISDOR BI di level Rp16.303/US$.

Penjualan saham oleh investor asing semakin meningkat, dengan nilai net sell mencapai lebih dari Rp11,43 triliun pada bulan Februari ini. Meningkatnya arus jual ini juga dipengaruhi oleh penilaian buruk dari pengelola dana global terhadap saham domestik. Morgan Stanley baru-baru ini menurunkan peringkat saham-saham di Indonesia dari ‘equal weight’ menjadi ‘underweight’, karena menurunnya return on equity dan memburuknya pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Ahli Strategi Morgan Stanley, Jonathan Garner, menjelaskan bahwa siklus belanja modal di Indonesia jauh lebih lemah dan kurang memberikan momentum pertumbuhan.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Penurunan Laba INCO, Tantangan Besar di 2025

Next Post

Pemerintah Targetkan Naikkan Rasio Penerimaan Negara Jadi 18%

Next Post

Pemerintah Targetkan Naikkan Rasio Penerimaan Negara Jadi 18%

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor