BeritaInvestor.id – Pada hari Senin (7/8/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023. Berdasarkan konsensus pasar dari 12 institusi, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 4,98% (year on year/yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq). Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% (yoy) dan mengalami kontraksi sebesar 0,92% (qtq). Hasil polling ini lebih rendah dibandingkan proyeksi pemerintah yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%. Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% untuk periode April-Juni 2023.
Pada hari Selasa (8/8/2023), China, sebagai mitra dagang utama Indonesia, akan mengumumkan neraca dagang, ekspor, dan impor. Trading Economics memperkirakan ekspor China akan mengalami penurunan sebesar 14% pada periode Juli, sementara impor diperkirakan akan turun sebesar 5,2%. Kondisi ini menunjukkan tingkat konsumsi dan ekonomi China yang masih lesu, yang perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi ekspor Indonesia ke China, seperti komoditas batu bara dan sawit, serta impor mesin dan barang modal dari China oleh industri manufaktur Indonesia.
Selanjutnya, pada hari Rabu (9/8/2023), akan diumumkan data inflasi China. Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi pada bulan Juli akan mengalami deflasi sebesar 0,3% (year on year), namun inflasi bulanan akan mencapai 0,2%. Data inflasi ini sangat penting untuk memantau kondisi konsumsi dan ekonomi China yang sedang lesu.
Terakhir, Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan data inflasi yang menjadi salah satu data paling penting untuk dipantau. Konsensus Trading Economics memproyeksikan inflasi AS tetap pada level 4,8% (year on year) pada bulan Juli, dengan inflasi bulanan sebesar 0,2%. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan turun 0,2 basis poin menjadi 3,1% dari 3,3% pada bulan Juni. Data inflasi ini menjadi dasar penentuan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve/The Fed, yang dapat berdampak pada pasar keuangan global.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor