BeritaInvestor.id – Lippo Karawaci (LPKR) melaporkan pencapaian yang mengesankan di pertengahan tahun 2023 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,14 triliun. Lonjakan ini mencapai 195% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp1,2 triliun. Dengan adanya perbaikan ini, laba per saham dasar juga mengalami lompatan signifikan menjadi Rp16,22 dari periode sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar Rp17,03 per saham.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan Perseroan yang mencapai Rp8,07 triliun, mengalami lonjakan 18% dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp6,81 triliun. Sementara itu, beban pajak final mencapai Rp62,58 miliar, mengalami peningkatan dari Rp51,06 miliar. Sehingga pendapatan bersih yang berhasil dicapai mencapai Rp8,01 triliun, naik 18% dari fase yang sama tahun lalu yaitu Rp6,76 triliun. Beban pokok pendapatan juga mengalami peningkatan signifikan mencapai Rp4,61 triliun, naik dari Rp3,98 triliun.
[tv-chart symbol=”IDX:LPKR” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Laba kotor yang dicatatkan Perseroan sebesar Rp3,39 triliun, mengalami kenaikan dari Rp2,77 triliun. Sementara itu, beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi Rp2,09 triliun dari sebelumnya Rp2,05 triliun. Penghasilan lainnya mencapai Rp1,37 triliun, melonjak tajam dari hanya Rp18,93 miliar. Beban lainnya mengalami penurunan mencapai Rp153,11 miliar, dari sebelumnya Rp649,75 miliar. Laba usaha yang berhasil dicapai mencapai Rp2,52 triliun, meroket 189% dari periode sama tahun lalu yang mencatatkan laba usaha sebesar Rp87,20 miliar.
Beban keuangan bersih Perseroan mencapai Rp894,19 miliar, turun dari sebelumnya Rp922,02 miliar. Sementara itu, bagian laba dari entitas asosiasi melambung menjadi Rp47,67 miliar dari sebelumnya kerugian sebesar Rp60,87 miliar. Dengan adanya perbaikan tersebut, laba sebelum beban pajak mencapai Rp1,67 triliun, melonjak 287% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp895,68 miliar. Beban pajak juga mengalami peningkatan mencapai Rp283,31 miliar, dari sebelumnya Rp171,26 miliar.
Laba bersih yang berhasil dicatatkan Perseroan mencapai Rp1,39 triliun, melesat 231% dari periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian sebesar Rp1,06 triliun. Jumlah ekuitas Perseroan mencapai Rp20,38 triliun, naik dari akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp19,13 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas Perseroan mencapai Rp29,5 triliun, mengalami penurunan dari akhir 2022 yang tercatat sebesar Rp30,73 triliun. Total aset Perseroan mencapai Rp49,88 triliun, mengalami kenaikan tipis dari akhir tahun lalu yang tercatat senilai Rp49,87 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor