Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Likuiditas Perbankan Indonesia Naik Rp255,8 Triliun Berkat Insentif BI

by Tim Redaksi
25, July, 2024
in Ekonomi
0
Dilema SRBI : Pedang Bermata Dua untuk Stabilitas Rupiah?
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa likuiditas perbankan di Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp255,8 triliun hingga periode Juni 2024. Lonjakan ini disumbang oleh perluasan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) yang digagas oleh BI. Perluasan ini memberikan insentif berupa pengurangan giro bank dalam pemenuhan giro wajib minimum (GWM) dengan nilai maksimal mencapai 4%.

Perluasan Sektor Penerima Insentif

Dibandingkan dengan posisi Maret 2024 yang sebesar Rp165 triliun, tambahan likuiditas ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Hal ini dimungkinkan dengan perluasan sektor penerima kredit yang dilakukan oleh BI. Awalnya, insentif KLM hanya diberikan kepada sektor hilirisasi minerba, namun kini telah diperluas hingga mencakup sektor-sektor lain seperti:

  • Pertanian dan pangan
  • Industri
  • Listrik, gas, dan air
  • Perumahan dan properti
  • Otomotif
  • Green sector
  • Pariwisata dan ekonomi kreatif

Peluang di Sektor Perumahan

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Kepala Grup Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) BI, Nugroho Joko Prastowo, menjelaskan bahwa dari sektor-sektor tersebut, sektor perumahan masih memiliki potensi besar untuk digenjot penyaluran insentifnya.

Meskipun diakui bahwa sektor ini membutuhkan waktu yang lebih lama karena proses pembangunan rumah atau properti, Joko menegaskan bahwa peluang untuk meningkatkan penyaluran insentif di sektor ini masih terbuka lebar.

Data Insentif Sektoral KLM (Juni 2024)

Berikut adalah rincian distribusi insentif KLM per sektor hingga Juni 2024:

  • Hilirisasi: Rp66,7 triliun
  • Perumahan: Rp19,8 triliun
  • Pariwisata & Ekonomi Kreatif: Rp28,5 triliun
  • Otomotif, Perdagangan, LGA, Jasa Sosial: Rp40,6 triliun
  • RPIM/Pembiayaan inklusif: Rp55,2 triliun
  • Ultramikro (UMi): Rp19,6 triliun
  • Green: Rp25,3 triliun

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: bank indonesiaBIEkonomi Indonesiainsentif KLMkebijakan makroprudensialkebijakan perbankanLikuiditas PerbankanPertumbuhan Ekonomisektor perumahansektor strategis
Previous Post

RUPSLB GOTO Bahas Rencana Penarikan Saham Treasuri dan Private Placement

Next Post

Celah Hukum Dimanfaatkan Oknum, Kejahatan di Sektor Keuangan Terus Berlanjut

Next Post
Celah Hukum Dimanfaatkan Oknum, Kejahatan di Sektor Keuangan Terus Berlanjut

Celah Hukum Dimanfaatkan Oknum, Kejahatan di Sektor Keuangan Terus Berlanjut

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor