BeritaInvestor.id – Pada lelang perdana Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tahun 2025, minat investor tercatat melonjak tajam di tengah tekanan terhadap rupiah dan lonjakan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN). Nilai incoming bids mencapai Rp54,4 triliun, meningkat sebesar 241% dibandingkan lelang SRBI terakhir pada tahun 2024.
Mayoritas investor memilih tenor panjang 12 bulan dengan minat mencapai Rp36,52 triliun, diikuti tenor 6 bulan senilai Rp16,49 triliun, dan tenor 9 bulan sebesar Rp1,38 triliun. Minat tinggi ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap SRBI sebagai instrumen yang memberikan yield lebih kompetitif.
Penurunan Yield dan Respons Bank Indonesia
Investor dalam lelang kali ini meminta tingkat bunga diskonto lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya. Untuk SRBI tenor 12 bulan, rata-rata bunga diminta turun menjadi 7,29% dari 7,36% di lelang sebelumnya. Namun, pada tenor 6 bulan, permintaan yield justru naik sedikit ke 7,24% dari 7,21%.
Menanggapi minat yang tinggi, Bank Indonesia menurunkan tingkat bunga diskonto untuk SRBI tenor 12 bulan menjadi 7,26%, lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya. Selain itu, Bank Indonesia juga meningkatkan penerbitan SRBI hingga Rp15 triliun, hampir 10 kali lipat dari lelang terakhir sebesar Rp1,28 triliun.
Dampak pada Pasar Surat Utang Negara
Meski hasil lelang SRBI memberikan sinyal optimisme, tekanan pada rupiah masih terus berlanjut. Hingga siang hari, rupiah tercatat melemah 0,18% ke Rp16.225/US$, sejalan dengan tekanan pada mayoritas mata uang negara berkembang di Asia.
Selain itu, imbal hasil SUN juga terpantau naik, mengindikasikan adanya tekanan jual di pasar obligasi. Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil SUN tenor 2 tahun naik ke 7,06%, sementara tenor 5 tahun dan 10 tahun masing-masing bertahan di 7,00%.
Posisi Investor Asing dalam SRBI
Berdasarkan data setelmen hingga 24 Desember 2024, pemodal asing tercatat mencatatkan pembelian bersih SRBI senilai Rp167,83 triliun, jauh lebih besar dibandingkan pembelian bersih di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp37,94 triliun dan di pasar saham sebesar Rp15,61 triliun. Hal ini menunjukkan daya tarik SRBI sebagai instrumen yang kompetitif dalam menarik minat modal asing.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor