Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) hari ini dibuka anjlok hingga auto reject bawah (ARB), usai cum dividen di pasar reguler dan tunai berakhir kemarin.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ADRO tergerus Rp 170 (6,91%) menjadi Rp 2.290. Bahkan ADRO dibuka langsung ARB terhitung sejak detik-detik awal transaksi.
Sebelumnya, RUPS Adaro Energy memutuskan dividen final US$ 500 juta (sekitar Rp 7,4 triliun) untuk tahun buku 2022. Secara total, Adaro membayarkan dividen US$ 1 miliar, termasuk juga dividen interim US$ 500 juta yang sudah dibayar.
Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Mei 2023. Sedangkan tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 23 Mei. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai di 24 Mei. Lalu, pembayaran dividen di 6 Juni.
Adapun cum dividen adalah tanggal terakhir investor dapat membeli saham tertentu untuk mencatatkan diri sebagai investor yang berhak menerima dividen dari emiten tersebut. Sedangkan ex dividen merupakan tanggal di mana investor jika membeli saham sudah tidak mendapatkan hak dividen dari suatu saham yang dibelinya.
Penurunan harga usai cum dividen kerap melanda sejumlah saham. Kemarin, harga saham jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk (ABMM), dibuka terjerembap hingga ARB dengan penurunan Rp 230 (6,85%) menjadi Rp 3.130. Penurunan harga ini terjadi setelah cum dividen saham di pasa reguler dan negosiasi berakhir pekan lalu.
Bahkan, hari ini, saham ABMM masih terkoreksi Rp 170 (5,43%) menjadi Rp 2.960 hingga pukul 09.35 WIB. Saham ini juga sempat menyentuh level ARB di Rp 2.920.
Jika dijumlahkan penurunan harga saham ABMM kemarin dan hari ini telah mencapai Rp 400 atau sudah setara dengan dividen yang bakal didapatkan Rp 400 per saham atau total Rp 1,1 triliun.
Sumber : investor.id