BeritaInvestor.id – Pada akhir kuartal ketiga tahun 2023, Maharaksa Biru Energi (OASA) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp30,31 miliar, mencatat lonjakan luar biasa sebesar 3.688 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp808,5 juta. Dengan capaian ini, perseroan berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi laba, meroket hingga 102 persen.
Laba bersih OASA pada periode tersebut tercatat sebesar Rp157,32 juta, berbeda jauh dari posisi tahun sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar Rp5,03 miliar. Laba per saham emiten yang diasuh oleh Cinta Laura ini mencapai kisaran Rp0,02, meningkat dari episode sama tahun lalu yang mencatatkan minus Rp14,04. Beban pokok juga meningkat signifikan, mencapai Rp3,05 miliar atau naik 454 persen dari edisi yang sama tahun lalu sebesar Rp557 juta.
Laba kotor OASA terkumpul sebesar Rp27,25 miliar, menanjak hingga 10.800 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp251,5 juta. Sementara beban usaha melonjak dari Rp11,54 miliar menjadi Rp25,52 miliar, dan pendapatan keuangan juga melesat dari Rp801,9 juta menjadi Rp1,38 miliar. Lain-lain bersih OASA juga mengalami peningkatan sebesar 112 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya, yakni laba sebesar Rp5,46 miliar.
Laba sebelum taksiran beban pajak OASA mencapai Rp2,43 miliar, melonjak 148 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan minus Rp5,02 miliar. Taksiran beban pajak juga meningkat, mencapai Rp2,28 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp7,96 juta. Dengan demikian, laba periode berjalan OASA terkumpul sebesar Rp147,85 juta, mengalami lonjakan 102 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan minus Rp5,03 miliar.
Dalam sisi struktur keuangan, total ekuitas OASA mencapai Rp656,54 miliar, melonjak 659 persen dari posisi akhir tahun sebelumnya yang sebesar Rp86,43 miliar. Liabilitas juga mengalami penurunan sebesar 59 persen, mencapai Rp83,54 miliar dari episode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp207,34 miliar. Total aset OASA melonjak tajam, mencapai Rp740,09 miliar atau meningkat 151 persen dari edisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp293,77 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor