BeritaInvestor.id – PT United Tractors Tbk (UNTR) menelan pil pahit di kuartal I-2024. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan bersih konsolidasian sebesar 7% menjadi Rp 32,4 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 34,8 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh anjloknya penjualan alat berat dan batu bara.
Penurunan Laba Bersih:
Laba bersih konsolidasian UNTR turun 15% menjadi Rp 4,5 triliun dari Rp 5,3 triliun pada kuartal I-2023.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan, biaya keuangan yang lebih tinggi, dan kerugian selisih kurs.
Penjualan Alat Berat Anjlok:
Volume penjualan alat berat Komatsu turun 37% menjadi 1.126 unit, dibandingkan 1.791 unit pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi di sektor kehutanan, konstruksi, dan pertambangan.
Pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat pun turun 11% menjadi Rp 2,6 triliun. Penjualan produk Scania dan UD Trucks juga mengalami penurunan signifikan.
Penambangan Batu Bara:
Unit usaha kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 14% menjadi Rp 13,3 triliun.
Volume produksi batu bara meningkat 21% menjadi 32 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah naik 17% menjadi 286 juta bcm.
Namun, laba bersih unit usaha pertambangan batu bara, PT Tuah Turangga Agung (TTA), turun 21% menjadi Rp 8,3 triliun akibat anjloknya harga jual batu bara.
Unit Usaha Lainnya:
Unit usaha pertambangan emas dan mineral lainnya mencatatkan kenaikan pendapatan 8% menjadi Rp 1,8 triliun, didorong oleh kenaikan harga emas.
Unit usaha industri konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk (ACST), membukukan pendapatan bersih Rp 535 miliar, naik 55%, namun masih mengalami rugi bersih Rp 42 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor