BeritaInvestor.id – Matahari Department Store (LPPF) mencatatkan laba bersih senilai Rp675,36 miliar pada tahun 2023, turun 51,1% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp1,383 triliun. Penurunan ini berdampak pada laba bersih per saham dasar yang turun menjadi Rp298 per lembar dari Rp582 per lembar di akhir tahun 2022.
Pendapatan bersih LPPF pada tahun 2023 mencapai Rp6,538 triliun, tumbuh 1,3% dibandingkan tahun 2022 senilai Rp6,454 triliun. Penjualan eceran meningkat 0,56% secara tahunan menjadi Rp3,729 triliun, sedangkan penjualan konsinyasi meningkat 2,4% menjadi Rp2,798 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan 8,3% secara tahunan menjadi Rp2,225 triliun, sehingga laba kotor tergerus 1,9% menjadi Rp4,313 triliun. Beban usaha juga meningkat 10,7% secara tahunan menjadi Rp3,109 triliun.
LPPF mengalami kerugian lainnya senilai Rp28,371 miliar pada tahun 2023, dibandingkan dengan keuntungan lainnya Rp255,59 miliar pada tahun 2022. Laba operasi turun 36,3% secara tahunan menjadi Rp1,175 triliun pada tahun 2023. Beban keuangan juga meningkat 63% secara tahunan menjadi Rp345,24 miliar.
Laba sebelum pajak penghasilan LPPF turun 49,2% menjadi Rp830,58 miliar. Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 13,1% secara tahunan menjadi Rp5,849 triliun pada tahun 2023. Di sisi lain, total ekuitas berkurang 94,8% secara tahunan tersisa Rp30,738 miliar pada tahun 2023.
Penurunan laba bersih LPPF disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kenaikan beban pokok pendapatan
- Peningkatan beban usaha
- Kerugian lainnya
Penurunan laba bersih LPPF menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami masa yang sulit. Hal ini perlu diwaspadai oleh para investor dan pemegang saham.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor