BeritaInvestor.id – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA), operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, melaporkan lonjakan laba signifikan pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ini didorong terutama oleh segmen makanan dan minuman. Cinema XXI mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp389,18 miliar pada kuartal kedua 2024. Ini merupakan peningkatan 93,93% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp200,67 miliar.
Peningkatan Total Pendapatan
Total pendapatan mencapai Rp2,95 triliun, tumbuh 21,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berakhir pada Juni 2024. Sebagian besar pendapatan berasal dari operasi bioskop, yang menyumbang Rp1,87 triliun, meningkat 28,1% secara year-on-year (yoy). Sementara itu, segmen makanan dan minuman menghasilkan Rp980,40 miliar, naik 13,57% yoy.
Segmen Makanan dan Minuman sebagai Penggerak Laba
Menariknya, meskipun penjualan tiket menyumbang sebagian besar pendapatan, laba sebenarnya didorong oleh bisnis makanan dan minuman. Penjualan tiket menghasilkan pendapatan Rp29,58 miliar, tetapi biaya operasional menghabiskan lebih dari 94% dari jumlah ini. Sebaliknya, segmen makanan dan minuman menghasilkan laba sebesar Rp443,58 miliar, yang mewakili 45% dari total pendapatan segmen, dengan biaya operasional hanya mencapai 26,2% dari total pendapatan segmen.
Segmen Lain dan Kontribusi Keseluruhan
Segmen lainnya menyumbang Rp103,39 miliar ke pendapatan keseluruhan. Namun, segmen-segmen ini mengalami kerugian sebesar Rp48,62 miliar. Tanpa kontribusi dari bisnis makanan dan minuman, Cinema XXI akan melaporkan kerugian sebesar Rp19,04 miliar untuk paruh pertama tahun ini.
Perbandingan dengan Kuartal Kedua 2023
Pada kuartal kedua 2023, Cinema XXI mencatat kerugian dari bisnis penjualan tiket sebesar Rp80,05 miliar karena pendapatan yang tidak mencukupi untuk menutupi biaya operasional. Namun, bisnis makanan dan minuman mencatat laba sebesar Rp376,15 miliar, yang menyelamatkan kinerja keuangan perusahaan pada periode tersebut.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor