BeritaInvestor.id – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) berhasil meraih laba sebesar Rp14,23 miliar pada triwulan pertama tahun 2024. Pencapaian ini melambung 120% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat kerugian sebesar Rp68,40 miliar. Laba per saham dasar dan dilusian mencapai Rp1,18, jauh meningkat dari posisi sebelumnya yang minus Rp5,68.
Kinerja Keuangan yang Meningkat
Pendapatan bunga bersih BBYB tercatat sebesar Rp773,27 miliar, mengalami peningkatan 24% dari Rp622,27 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga naik 14% menjadi Rp990,11 miliar dibandingkan Rp863,29 miliar pada tahun sebelumnya. Beban bunga turun menjadi Rp216,84 miliar dari sebelumnya Rp241,01 miliar.
Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan mencapai Rp88,58 miliar, melonjak dari Rp15,95 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Provisi dan komisi lainnya meningkat menjadi Rp10,47 miliar dari Rp8,38 miliar. Namun, pendapatan fee ATM menurun 56% menjadi Rp7,88 miliar dari Rp18,23 miliar pada tahun lalu. Pendapatan lain-lain mencapai Rp51,84 miliar, naik 51% dari Rp34,19 miliar.
Total pendapatan operasional lainnya mencapai Rp158,79 miliar, meningkat 107% dari Rp76,66 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Beban Operasional dan Penurunan Nilai Aset
Kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan meningkat menjadi Rp656,96 miliar dari Rp533,25 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp153,11 miliar dari Rp134,73 miliar, dan beban tenaga kerja meningkat menjadi Rp83,56 miliar dari Rp67,96 miliar. Beban pemasaran mengalami penurunan menjadi Rp17,59 miliar dari Rp27,61 miliar.
Beban provisi dan komisi lainnya juga meningkat menjadi Rp6,71 miliar dari Rp3,45 miliar. Total beban operasional naik 19% menjadi Rp917,95 miliar dari Rp767,01 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba operasional tercatat sebesar Rp14,11 miliar, meningkat 120% dari kerugian sebesar Rp68,07 miliar pada tahun sebelumnya.
Posisi Keuangan yang Kuat
Jumlah ekuitas BBYB mencapai Rp3,62 triliun, naik dari Rp3,32 triliun pada akhir tahun lalu. Defisit menurun menjadi Rp2,3 triliun dari Rp2,31 triliun pada akhir tahun 2023. Total liabilitas meningkat menjadi Rp15,29 triliun dari Rp14,84 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Total aset mencapai Rp18,91 triliun, meningkat dari Rp18,16 triliun pada akhir tahun lalu.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor