Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Krisis Ekonomi Indonesia: Tiga Resesi Besar dalam Sejarah

by Tim Redaksi
11, July, 2024
in Ekonomi
0
Krisis Ekonomi Indonesia: Tiga Resesi Besar dalam Sejarah
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Sepanjang 79 tahun kemerdekaannya, Indonesia telah menghadapi tiga kali resesi, yaitu pada tahun 1963, 1998, dan 2020/2021. Masing-masing resesi ini memiliki penyebab dan dampak yang berbeda, mencerminkan dinamika ekonomi dan politik bangsa.

Resesi 1963: Hiperinflasi Melanda di Era Konfrontasi

Pada tahun 1963, Indonesia terjerumus ke dalam resesi yang dipicu oleh hiperinflasi. Saat itu, kondisi ekonomi dan politik diwarnai dengan sikap konfrontatif Indonesia di kancah internasional, termasuk keluarnya dari PBB. Situasi ini mengantarkan Indonesia pada keterasingan dan berakibat fatal pada perekonomian. Inflasi melambung tinggi hingga 119%, melumpuhkan daya beli masyarakat dan mengantarkan PDB nasional pada jurang kontraksi 2,24%. Pengeluaran rumah tangga, ekspor-impor, dan investasi pun tak luput dari hantaman, dengan kontraksi masing-masing 3,95%, 26,58%, dan 23,69%.

Beruntungnya, periode kelam ini tidak berlangsung lama. Ekonomi Indonesia mulai menunjukkan perbaikan setelah tahun 1965 dan melonjak pesat di era 1970an dan 1980an.

Resesi 1998: Badai Krisis Keuangan Asia Menghantam

Di tahun 1998, Indonesia kembali dihadapkan pada resesi dahsyat yang dipicu oleh Krisis Keuangan Asia. Krisis bermula dari Thailand yang meninggalkan kebijakan nilai tukar tetap (fixed exchange rate) terhadap dolar AS pada Juli 1997. Efek domino pun tak terelakkan, menjerumuskan banyak perusahaan ke jurang kebangkrutan akibat nilai mata uang yang melemah. Badai krisis ini menjalar ke berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rupiah tak luput dari devaluasi, anjlok dari Rp 2.500 menjadi Rp 16.900 per dolar AS.

Dampak krisis tak hanya menghantam sektor ekonomi, tetapi juga merembes ke ranah politik dan sosial. Kepemimpinan Presiden Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun runtuh di tengah gejolak krisis. Resesi 1998 juga mengantarkan Indonesia pada jurang kemiskinan yang lebih dalam. Jumlah penduduk miskin melonjak dari 22,5 juta jiwa (11,3% dari total penduduk) pada tahun 1996 menjadi 49,5 juta jiwa (24,2% dari total penduduk) pada akhir tahun 1998. Industri besar dan sedang pun tak luput dari hantaman, dengan jumlahnya yang menyusut drastis dari 22.997 perusahaan pada tahun 1996 menjadi 20.422 pada tahun 1998. Tak hanya itu, jumlah tenaga kerja pun anjlok hingga 18,5% atau setara dengan 3,53 juta orang.

Resesi 2020/2021: Tantangan Baru di Era Pandemi

Berbeda dengan dua resesi sebelumnya yang dipicu oleh persoalan ekonomi, resesi 2020/2021 dipicu oleh krisis kesehatan global akibat pandemi Covid-19. Virus yang bermula dari China ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, memaksa berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi. Pembatasan ini tak pelak menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan mendorong Indonesia kembali ke jurang resesi.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Tags: Ekonomi Indonesiahiperinflasikrisis keuanganpandemi Covid-19resesi 1963resesi 1998resesi 2020resesi ekonomisejarah ekonomi Indonesia
Previous Post

Prabowo Siapkan Rencana Naikkan Rasio Utang Hingga 50% PDB

Next Post

E-Commerce Predator ini Bisa Membunuh Tokopedia,Shopee dan Tiktok Shop

Next Post
E-Commerce Predator ini Bisa Membunuh Tokopedia,Shopee dan Tiktok Shop

E-Commerce Predator ini Bisa Membunuh Tokopedia,Shopee dan Tiktok Shop

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor