BeritaInvestor.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit usaha segmen mikro, mencapai Rp80,3 triliun pada September 2023. Pencapaian ini didorong oleh perkembangan digital yang memungkinkan bank untuk meraih sejumlah besar nasabah dalam segmen ini.
Ashraf Farahnaz, Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, menjelaskan bahwa jumlah peminjam kredit usaha mikro mencapai 1,2 juta nasabah, meningkat 46,53% dari tahun 2020 yang mencatatkan total 931 ribu peminjam dengan nilai kredit sebesar Rp54,8 triliun. Potensi penyaluran kredit mikro ini bahkan mencapai lebih dari Rp622 triliun.
Untuk mengoptimalkan potensi ini, Bank Mandiri mengambil langkah strategis dengan merilis aplikasi Livin’ Merchant by Mandiri. Aplikasi ini bertujuan untuk mendigitalisasi transaksi pembayaran di merchant Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Aplikasi ini memungkinkan pelaku UMKM melakukan registrasi secara digital dalam waktu 15 menit, menerima pembayaran transaksi QRIS dari berbagai bank dan e-wallet, serta menikmati biaya transaksi 0%. Selain itu, pelaku UMKM dapat melakukan pencairan dana hingga 3 kali sehari, memungkinkan mereka memanfaatkan modal secara optimal untuk pengembangan usaha.
Penting untuk dicatat bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia hingga tahun 2030 diperkirakan mencapai Rp 4.531 triliun, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara. Keberadaan Livin’ Merchant diharapkan akan berperan dalam meningkatkan literasi digital pelaku UMKM dan membantu mereka mengakses pendanaan yang mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Bank Mandiri berperan penting dalam mendorong para pelaku UMKM untuk terus naik kelas. Hingga Agustus 2023, total baki debet UMKM di Bank Mandiri telah mencapai Rp 121,3 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 7,8% secara year on year (YoY) dan kualitas kredit yang terjaga. Bank Mandiri terus mendukung pengembangan usaha para pelaku UMKM di Indonesia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor