BeritaInvestor.id – Harga batu bara mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa hari terakhir. Setelah mencapai level tertinggi dalam empat bulan pada Rabu (13/9/2023), harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka September 2023 mengalami penurunan pada Kamis (14/9/2023). Penurunan ini juga terjadi pada kontrak berjangka Oktober dan November 2023.
Pada Kamis (14/9/2023), harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka September 2023 turun sebesar US$ 2,10 per ton menjadi US$ 160,15 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Oktober 2023 mengalami koreksi sebesar US$ 3,05 menjadi US$ 164,95 per ton, dan kontrak berjangka November 2023 melemah sebesar US$ 1,90 menjadi US$ 168,05 per ton.
Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam, meskipun menguat untuk kontrak berjangka September 2023, mengalami penurunan pada kontrak Oktober dan November 2023. Harga batu bara Rotterdam untuk kontrak berjangka September 2023 naik sebesar US$ 0,50 menjadi US$ 121,35, sementara kontrak berjangka Oktober 2023 mengalami penurunan sebesar US$ 1,35 menjadi US$ 124, dan kontrak berjangka November 2023 turun sebesar US$ 1,45 menjadi US$ 122,70.
Penurunan harga batu bara ini sejalan dengan turunnya harga gas pada Kamis (14/9/2023). Harga gas mengalami penurunan akibat lemahnya permintaan, yang berhasil mengimbangi kekhawatiran atas pemogokan di beberapa fasilitas gas alam cair (LNG) Australia. Pada saat berita ini ditayangkan, harga gas turun sebesar 3,7% menjadi 35,40 Euro per MWh.
Sebelumnya, kenaikan harga batu bara hingga mencapai level tertinggi dalam empat bulan pada Rabu (13/9/2023) dipengaruhi oleh lonjakan permintaan listrik dari Tiongkok dan India. Faktor lain yang mendukung kenaikan harga adalah kenaikan harga gas, yang telah memberikan dampak signifikan pada dinamika pasar batu bara.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.