BeritaInvestor.id – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan konsumsi pemerintah turun dan memberi kontribusi negatif (-0,08%) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025. Sementara itu, konsumsi rumah tangga tetap menjadi penggerak utama dengan kontribusi 2,61%, didorong momentum liburan dan Ramadan-Lebaran. Pertumbuhan PDB juga disokong ekspor (kontribusi 0,83%) dan investasi.
Konsumsi Pemerintah Kontraksi Akibat Tidak Ada Pemilu
Pada kuartal I-2025, konsumsi pemerintah turun 1,38% secara tahunan (yoy), berbeda dengan tahun lalu yang mengalokasikan anggaran besar untuk Pemilu. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan, komponen ini hanya memberi distribusi 5,88%, jauh di bawah konsumsi rumah tangga (54,53%).
Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penggerak Utama
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 4,89% dan menjadi sumber pertumbuhan terbesar ekonomi Indonesia. Kinerja ini didukung oleh peningkatan belanja saat liburan akhir pekan kerja, serta momentum Ramadan dan Lebaran.
Investasi Melambat, Ekspor Berkibar
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 2,12%, tetapi kontribusi ke PDB hanya 0,65%. Di sisi lain, ekspor nonmigas dan kunjungan wisatawan mendorong kenaikan ekspor sebesar 6,78% dengan distribusi 22,3%. Sementara impor naik 3,96%, tetapi memberi kontribusi negatif (-19,74%) karena dominasi pengeluaran.
LNPRT dan Sektor Lain Menunjukkan Pertumbuhan
Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 3,07% dengan kontribusi 1,39%, sementara sektor lain memberi penambahan 0,86%. Hasil ini menunjukkan diversifikasi perekonomian meski ada tekanan dari komponen publik.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.