BeritaInvestor.id – PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI), perusahaan yang beroperasi di sektor konstruksi dan real estat, tengah bersiap untuk menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Dalam rencana ini, KOCI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 450 juta saham, yang setara dengan 10,19% dari kepemilikan perusahaan. Rentang harga penawaran saham IPO ini adalah antara Rp 120 hingga Rp 160 per saham.
Dengan demikian, perolehan dana minimal yang diperkirakan KOCI dari IPO ini adalah sekitar Rp 54 miliar, dengan potensi mencapai Rp 72 miliar jika seluruh saham terjual.
Dalam prospektus awal yang diumumkan pada Kamis (7/9/2023), KOCI juga akan menerbitkan maksimal 450 juta waran seri I secara gratis bagi pemegang saham IPO. Namun, harga pelaksanaan waran ini belum ditentukan.
Masa penawaran awal atau bookbuilding KOCI berlangsung dari tanggal 7 hingga 12 September. Sementara masa penawaran umum direncanakan pada tanggal 27 September hingga 4 Oktober, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperkirakan pada tanggal 10 Oktober. Panca Global Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam proses IPO ini.
Sebelum IPO, struktur kepemilikan KOCI terdiri dari PT Exa Nusa Persada (55,57%), PT Kokoh Anugerah Nusantara (33,34%), Isack Utomo (5,53%), Hokky Handojo (3,47%), dan Pieter Hadi Soertadji (2,09%).
KOCI, yang didirikan pada tahun 2019 dan berlokasi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, beroperasi dalam dua sektor utama, yaitu sebagai pengembang (developer) dan penyedia jasa konstruksi. Perusahaan saat ini tengah mengembangkan proyek Perumahan Kokoh City, dengan fokus pada penjualan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan rumah komersil dengan konsep kota mandiri. Kokoh City berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Surabaya dan termasuk dalam pengembangan Gerbang Kertasusila sebagai kawasan penyanggah kota besar Surabaya.
KOCI juga memiliki peran penting dalam penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk penjualan rumah tapak bagi MBR di Provinsi Jawa Timur dan merupakan penyumbang terbesar pada Kabupaten Bangkalan, Madura.
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya, akan digunakan sekitar 60,96% untuk pelunasan pembelian tanah seluas 25,53 hektar yang dimiliki oleh pihak afiliasi. Sementara, 39,02% akan digunakan untuk keperluan operasional perseroan, dan dana dari pelaksanaan waran seri akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor