BeritaInvestor.id – PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) resmi masuk ke dalam The Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Equity Index kategori kapitalisasi mikro. Hal ini menjadikan RAAM sebagai satu-satunya emiten film di Indonesia yang masuk ke dalam indeks tersebut.
FTSE adalah salah satu dari indeks global terbesar di dunia yang sudah lebih dari 30 tahun menjadi tolak ukur yang inovatif serta analisa dan solusi data bagi para investor di seluruh dunia. Saham yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam indeks FTSE memiliki fundamental dan likuiditas yang baik, sehingga bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi para investor untuk menempatkan aset mereka di dalam emiten yang masuk ke dalam indeks tersebut.
Fundamental yang baik tercermin dari kinerja RAAM sebagai salah satu rumah produksi terbesar bagi perfilman Indonesia. Pada akhir kuartal III-2023, RAAM membukukan laba bersih senilai Rp 51 miliar, meningkat 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Manajemen RAAM optimis bahwa untuk tahun buku 2023 perseroan akan meraih laba bersih sebesar Rp 100 miliar. Optimisme ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan jumlah penonton film di bioskop dan platform digital
- Rilis sejumlah film blockbuster, seperti “Di Ambang Kematian” dan “The Secret: The Untold Story”
- Ekspansi ke pasar luar negeri
Selain masuk ke dalam indeks FTSE, saham RAAM juga ditetapkan kembali oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai saham yang memenuhi kriteria efek syariah. Hal ini menjadikan RAAM sebagai salah satu pilihan investasi yang menarik bagi investor syariah.
Direktur Utama RAAM, Raam Punjabi, mengatakan, masuknya RAAM ke dalam indeks FTSE merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan. Hal ini menunjukkan bahwa RAAM telah menjadi salah satu emiten film yang terdepan di Indonesia.
“Kami optimis bahwa masuknya RAAM ke dalam indeks FTSE akan semakin meningkatkan minat investor terhadap saham kami,” kata Raam.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor