BeritaInvestor.id – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengalami kondisi yang sulit pada semester pertama tahun 2023, dengan mencatat rugi bersih sebesar Rp326,78 miliar. Hal ini menyebabkan neraca perseroan mengalami defisit hingga Rp2,05 triliun, naik 19,19 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, pada semester pertama tahun 2023, total penyaluran kredit BBYB mencapai Rp10,11 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,27 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di sisi lain, dana simpanan nasabah meningkat 5,4 persen menjadi Rp15,23 triliun.
Meskipun pendapatan bunga bersih BBYB meningkat tajam sebesar 146,87 persen menjadi Rp1,22 triliun, pendapatan operasional lainnya mengalami penurunan 6,69 persen menjadi Rp191,44 miliar. Namun, beban operasional BBYB melambung 32,82 persen menjadi Rp1,74 triliun, menyebabkan perseroan menderita rugi operasional sebesar Rp326,67 miliar.
[tv-chart symbol=”IDX:BBYB” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Periode yang berakhir pada 30 Juni 2023 mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp326,89 miliar, mengalami penurunan sebesar 46,14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Setelah memperhitungkan manfaat pajak, BBYB mencatatkan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp326,78 miliar, menurun 46,56 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penurunan ekuitas BBYB sebesar 6,42 persen menjadi Rp3,5 triliun pada 30 Juni 2023, sementara total liabilitas meningkat 1,13 persen menjadi Rp16,13 triliun.
Dalam menghadapi tantangan ini, BBYB perlu mencari strategi yang tepat untuk memperbaiki kinerja keuangan dan mengurangi defisit yang ada. Keputusan yang tepat dalam mengelola kredit dan operasional menjadi kunci keberhasilan untuk memulihkan posisi keuangan perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor