BeritaInvestor.id – Minna Padi Investama Sekuritas (PADI) mengalami peningkatan kerugian hingga 91 persen pada semester I-2024. Pada 30 Juni 2024, perusahaan melaporkan kerugian bersih sebesar Rp30,96 miliar, naik dari Rp16,15 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, kerugian bersih per saham tercatat sebesar Rp2,74, naik dari Rp1,43.
Kinerja Pendapatan dan Beban
Total pendapatan perusahaan mengalami penurunan signifikan sebesar 201 persen, menjadi minus Rp22,17 miliar dari minus Rp7,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari kegiatan perantara perdagangan efek tercatat sebesar Rp22,66 miliar, naik dari Rp7,45 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan dividen dan bunga meningkat 415 persen menjadi Rp482,36 juta dari Rp93,62 juta.
Di sisi lain, beban kepegawaian meningkat menjadi Rp5,09 miliar dari Rp4,26 miliar, sedangkan beban penyusutan turun menjadi Rp1,54 miliar dari Rp1,76 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp492,82 juta dari Rp418,80 juta, dan biaya sewa kantor naik menjadi Rp419,33 juta dari Rp248,18 juta. Biaya iklan dan promosi yang sebelumnya nihil, kini tercatat sebesar Rp3,97 juta.
Beberapa pos beban lainnya mengalami penurunan, seperti jamuan dan sumbangan yang turun menjadi Rp4,54 juta dari Rp16,08 juta, serta biaya telekomunikasi yang turun tipis menjadi Rp191,52 juta dari Rp192,57 juta. Beban pemeliharaan sistem meningkat menjadi Rp305,54 juta dari Rp286,22 juta, sementara jasa profesional turun menjadi Rp344,67 juta dari Rp424,43 juta. Biaya perjalanan dinas naik menjadi Rp7,82 juta dari Rp6,26 juta, dan beban lain-lain turun menjadi Rp424,44 juta dari Rp762,80 juta.
Rugi Usaha dan Ekuitas
Total beban usaha tercatat sebesar Rp8,96 miliar, naik dari Rp8,59 miliar. Rugi usaha meningkat 95 persen menjadi Rp31,14 miliar dari sebelumnya Rp15,95 miliar. Meskipun ada laba selisih kurs sebesar Rp102,86 juta dan laba penjualan aset tetap yang nihil, beban keuangan menurun menjadi Rp16,90 juta dari Rp557,72 juta.
Total ekuitas perusahaan menurun menjadi Rp133,98 miliar dari Rp165,78 miliar pada akhir 2023. Defisit meningkat menjadi Rp140,25 miliar dari Rp109,29 miliar pada akhir tahun lalu. Jumlah liabilitas menurun menjadi Rp48,77 miliar dari Rp72,90 miliar, sementara total aset menurun menjadi Rp182,75 miliar dari Rp238,69 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor