BeritaInvestor.id – GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) baru saja merilis laporan kinerja Q1 2024, menunjukkan performa yang solid dengan perbaikan signifikan di berbagai metrik keuangan.
Laporan Keuangan Pro-forma:
- Rugi bersih: Rp 420 miliar, turun 85% dari Rp 2,8 triliun pada Q1 2023.
- Adjusted EBITDA: Rugi Rp 102 miliar, membaik dari rugi Rp 898 miliar pada Q1 2023.
- Pendapatan kotor: Rp 4,2 triliun, naik 18% dari Q1 2023.
- GTV: Tumbuh 20% dari Q1 2023, didorong segmen fintech dengan take rate stabil.
Penurunan Beban dan Pertumbuhan Top Line:
Perbaikan kinerja GOTO di Q1 2024 terutama didorong oleh:
- Penurunan beban:
- Beban insentif pelanggan turun 34% YoY menjadi Rp 1,1 triliun.
- Beban operasional seperti recurring cash fixed costs (-25% YoY) dan beban kompensasi berbasis saham (-64% YoY) juga mengalami penurunan.
- Pertumbuhan top line:
- Pendapatan kotor naik 18% YoY menjadi Rp 4,2 triliun.
- GTV (Gross Transaction Value) mengalami pertumbuhan 20% dari Q1 2023.
Pencapaian Penting Lainnya:
- Entitas Tokopedia yang telah dikombinasikan memenuhi ketentuan dan regulasi Kementerian Perdagangan.
- GOTO mulai membukukan pendapatan service fee dari segmen e-commerce sebesar Rp 110 miliar pada Februari dan Maret 2024.
- Pembiayaan konsumen mencapai Rp 2,7 triliun pada Q1 2024, tumbuh 43% QoQ dan naik lebih dari 3x lipat secara tahunan.
- Produk buy now pay later (BNPL) sedang dikembangkan bersama TikTok dan ditargetkan rilis di Shop Tokopedia dalam beberapa bulan ke depan.
Target Breakeven EBITDA Tetap di 2024:
Meskipun adjusted EBITDA belum mencapai level positif seperti di Q4 2023, manajemen GOTO menjelaskan bahwa perlambatan ini sesuai ekspektasi dan optimis target adjusted EBITDA breakeven di 2024 dapat dicapai.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor