BeritaInvestor.id – PT Intra Golflink (GOLF), salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan keluarga Soeharto, melaporkan penurunan laba bersih yang signifikan pada semester I-2024. Laba bersih perusahaan merosot 42 persen menjadi Rp8,77 miliar, dibandingkan dengan Rp15,13 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba ini berdampak pada laba per saham dasar dan dilusian, yang turun ke level Rp0,500 dari sebelumnya Rp0,863.
Pendapatan Bersih Stagnan, Beban Operasional Meningkat
Meskipun pendapatan bersih GOLF naik tipis 0,06 persen menjadi Rp63,49 miliar dari Rp63,45 miliar pada semester I-2023, perusahaan menghadapi peningkatan beban operasional yang signifikan. Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp27,66 miliar, naik dari Rp25,79 miliar pada periode yang sama tahun lalu, yang menyebabkan laba kotor turun menjadi Rp35,82 miliar dari sebelumnya Rp37,66 miliar.
Beban penjualan juga mengalami peningkatan menjadi Rp1,39 miliar dari Rp797,03 juta pada tahun lalu. Selain itu, beban umum dan administrasi naik cukup signifikan menjadi Rp20,55 miliar, dibandingkan dengan Rp17,17 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini menyebabkan laba usaha turun menjadi Rp13,87 miliar, dibandingkan dengan Rp19,69 miliar pada semester I-2023.
Kinerja Keuangan Lainnya
Pendapatan keuangan GOLF naik tipis menjadi Rp661,16 juta dari Rp566,86 juta pada tahun sebelumnya. Namun, bagian rugi entitas asosiasi meningkat menjadi Rp1,79 miliar dari Rp991,17 juta. Beban keuangan turun menjadi Rp39,76 juta dari Rp57,85 juta, namun beban lain-lain mencatat penurunan tajam, berubah dari surplus Rp254,99 juta pada semester I-2023 menjadi beban sebesar Rp366,04 juta pada semester I-2024.
Akibat dari berbagai peningkatan beban tersebut, laba sebelum pajak penghasilan mengalami penurunan menjadi Rp12,33 miliar, dari sebelumnya Rp19,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Ekuitas dan Liabilitas
Dari sisi neraca, total ekuitas GOLF tercatat sebesar Rp7,59 triliun, sedikit meningkat dari Rp7,58 triliun pada akhir tahun 2023. Jumlah liabilitas perusahaan juga meningkat menjadi Rp187,01 miliar, dari Rp182,79 miliar pada akhir tahun sebelumnya. Total aset perusahaan naik tipis menjadi Rp7,77 triliun, dari Rp7,76 triliun pada akhir 2023.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor