BeritaInvestor.id – PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melaporkan penurunan laba bersih pada semester pertama 2024, dengan laba bersih sebesar Rp846,33 miliar, turun 22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,09 triliun. Akibatnya, laba per saham dasar juga menurun menjadi Rp17,57 dari sebelumnya Rp22,82.
Kinerja Pendapatan dan Beban
Pendapatan perusahaan mencapai Rp3,26 triliun, meningkat 12 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,89 triliun. Namun, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp1,41 triliun dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba kotor tercatat sebesar Rp1,84 triliun, meningkat 14 persen dari Rp1,61 triliun pada tahun sebelumnya.
Beban Operasional dan Keuangan
Beban penjualan perusahaan naik menjadi Rp142,32 miliar dari Rp102,13 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp256,04 miliar dari Rp243,86 miliar. Beban keuangan juga mengalami kenaikan menjadi Rp191,02 miliar dari Rp175,66 miliar. Beban pajak final naik menjadi Rp203,28 miliar dari Rp184,42 miliar.
Penghasilan dan Kerugian Lainnya
Penghasilan bunga perusahaan melejit menjadi Rp263,83 miliar dari Rp178,36 miliar. Namun, kerugian kurs mata uang asing meningkat drastis menjadi Rp297,77 miliar, naik 241 persen dari untung Rp211,18 miliar. Keuntungan instrumen keuangan derivatif mencapai Rp53,38 miliar, naik dari kerugian Rp39,20 miliar. Penghasilan lain-lain bersih juga meningkat menjadi Rp21,49 miliar dari Rp17,38 miliar.
Laba Sebelum Pajak dan Laba Bersih
Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp1,05 triliun, turun dari Rp1,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pajak penghasilan menurun menjadi Rp4,34 miliar dari Rp4,69 miliar. Laba bersih periode berjalan sebesar Rp1,04 triliun, turun dari Rp1,24 triliun pada tahun sebelumnya.
Posisi Ekuitas, Liabilitas, dan Aset
Jumlah ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp23,35 triliun, meningkat dari Rp22,79 triliun pada akhir tahun lalu. Total liabilitas naik menjadi Rp10,89 triliun dari Rp9,91 triliun pada akhir 2023. Jumlah aset perusahaan meningkat menjadi Rp34,24 triliun dari Rp32,71 triliun pada akhir tahun lalu.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor