BeritaInvestor.id – Dalam pengumuman terbaru, JPMorgan Chase mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami kerugian yang belum terealisasi senilai puluhan miliar dolar dari sektor sekuritas. Neraca keuangan perusahaan pada kuartal III tahun ini mencerminkan kerugian tersebut, yang mencapai sekitar USD40 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, melebihi perkiraan sebelumnya sebesar USD34 miliar.
Laporan keuangan kuartal III JPMorgan Chase mengungkapkan rincian kerugian ini, yang mencakup kerugian dari obligasi. Berita ini datang setelah Bank of America melaporkan kerugian yang belum terealisasi hingga USD131,6 miliar dalam laporan triwulan terbarunya.
Sementara itu, Wells Fargo dan Citigroup, meskipun telah melaporkan pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga, belum mengungkapkan statistik terbaru tentang kerugian yang belum terealisasi. Sebelumnya, Wells Fargo melaporkan kerugian sebesar USD40 miliar dari pasar obligasi di kuartal kedua tahun ini, sementara Citigroup mengalami kerugian serupa sebesar USD25 miliar.
Kekhawatiran terhadap bahaya kerugian yang belum terealisasi telah memuncak sejak awal tahun ini, terutama setelah kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB). Kejadian tersebut terjadi pada bulan Maret ketika SVB mengumumkan kerugian sebesar USD1,8 miliar dari penjualan sebagian portofolio obligasinya yang berisiko.
Secara keseluruhan, Moody’s memperkirakan bahwa industri perbankan AS saat ini menghadapi kerugian yang belum terealisasi hingga senilai USD650 miliar. Kerugian ini disebabkan oleh penurunan harga obligasi yang dipicu oleh kebijakan The Fed untuk menjaga suku bunga acuan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor