BeritaInvestor.id – Kepemilikan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) atas saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus mengalami peningkatan. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia mengungkapkan bahwa pada tanggal 19 September 2023, jumlah saham MDKA yang dimiliki oleh Saratoga mencapai 4.484.361.397 saham, setara dengan 18,6% dari total kepemilikan.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,22 juta saham jika dibandingkan dengan kepemilikan SRTG pada tanggal 18 September, yang sebesar 4.477.141.397 saham atau 18,57%.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang mengungkapkan alasan di balik peningkatan kepemilikan Saratoga atas saham Merdeka Copper Gold ini.
Pada perdagangan terakhir, saham MDKA ditutup dengan penurunan sebesar 0,91% ke level harga Rp 3.260. Dalam periode year to date, saham Merdeka Copper Gold telah mengalami pelemahan sebesar 21,07%.
Di sisi lain, saham Saratoga (SRTG) justru mengalami kenaikan sebesar 9,46% ke harga Rp 1.910 dalam perdagangan pada tanggal 20 September. Dalam satu bulan terakhir, saham SRTG telah menguat sebesar 17,54%.
Pada tanggal 31 Agustus 2023, jumlah pemegang saham Merdeka Copper Gold mencapai 33.445 pemegang saham, mengalami peningkatan sebanyak 493 pemegang saham dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 32.952 pemegang saham.
Kepemilikan saham MDKA ini merupakan bagian dari portofolio investasi Saratoga Investama, yang memiliki pemegang saham utama Edwin Soeryadjaya (yang juga merupakan pengendali Saratoga) dan Winato Kartono.
Merdeka Copper Gold, sebagai perusahaan tambang, aktif dalam eksplorasi, ekstraksi, dan produksi emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya melalui anak perusahaan yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Selain itu, Merdeka juga memiliki anak perusahaan di bidang jasa konstruksi pertambangan.
Perusahaan ini mengoperasikan dua tambang utama, yaitu Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, dan Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.
Merdeka juga tengah mengembangkan proyek-proyek besar, termasuk Proyek Tembaga Tujuh Bukit, yang merupakan salah satu cebakan tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan, dan Proyek Emas Pani di Gorontalo, Sulawesi, yang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia.
Sebagai bagian dari inovasi terus-menerus, Merdeka juga mendirikan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), yang mengelola operasi tambang dan pabrik peleburan nikel terkait dengan pengembangan industri nikel di Sulawesi. MBMA diharapkan akan menjadi salah satu pemasok utama bahan baku baterai bagi kendaraan listrik di seluruh dunia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor
