BeritaInvestor.id – Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2024 di sejumlah provinsi di Indonesia berpotensi mendongkrak kinerja saham emiten sektor konsumer dan ritel. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya daya beli masyarakat yang dapat mendorong permintaan terhadap produk dan jasa di sektor tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, secara besaran nilai, UMP terbesar masih berada di DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan UMP 2024 sebesar Rp5,06 juta atau naik 3,6% dibandingkan UMP 2023. Namun ditinjau secara persentase, kenaikan UMP tertinggi berada di Provinsi Maluku Utara dengan kenaikan sebesar 7,5%, disusul oleh DI Yogyakarta 7,27%, Jawa Timur 6,13%, dan Sulawesi Tengah 5,28%.
Kenaikan UMP ini diyakini akan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama bagi pekerja yang menerima upah minimum. Hal ini didukung oleh data inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,56% pada Oktober 2023. Inflasi yang terjaga akan membuat masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan.
“Kenaikan UMP akan berdampak positif terhadap kinerja emiten sektor konsumer dan ritel,” kata Analis Kiwoom Sekuritas, Andi Riyanto.
Andi merekomendasikan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebagai salah satu saham yang berpotensi cuan usai pengumuman kenaikan UMP 2024. ICBP merupakan emiten produsen produk konsumen bermerek terkemuka di Indonesia. Produk-produk ICBP meliputi mie instan, makanan ringan, minuman, dan susu.
“ICBP memiliki produk yang beragam dan terjangkau, sehingga berpotensi untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya daya beli masyarakat,” kata Andi.
Selain ICBP, Andi juga merekomendasikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI). Ketiga emiten tersebut bergerak di sektor ritel dan memiliki potensi untuk memperoleh keuntungan dari meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa ritel.
“ERAA merupakan emiten ritel yang fokus pada penjualan produk elektronik dan gadget. ACES merupakan emiten ritel yang fokus pada penjualan produk perkakas dan bahan bangunan. Sedangkan MAPI merupakan emiten ritel yang fokus pada penjualan produk fashion dan lifestyle,” kata Andi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor