BeritaInvestor.id – Saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan pagi hari ini. Pada pukul 10.15 WIB, saham TAXI naik dari Rp 1 ke Rp 2. Saham TAXI sempat menyentuh level Rp 1 sejak perdagangan 20 Mei kemarin.
Sejarah Saham TAXI
Saham TAXI telah masuk dalam daftar saham dalam pemantauan khusus sejak 31 Mei 2022. Sebelumnya, saham ini lama berada di level Rp 50. Namun, sejak diberlakukannya papan pemantauan khusus full call auction pada Maret 2024, saham TAXI terus merosot hingga mencapai Rp 1.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham per 31 Maret 2024, tidak ada pemegang saham pengendali di emiten ini. Sebanyak 99,99% saham TAXI dipegang oleh masyarakat nonwarkat, sedangkan 0,01% saham digenggam oleh masyarakat dengan warkat, yang berarti saham ini dimiliki sepenuhnya oleh publik. Jumlah pemegang saham tercatat sebanyak 9.248 pihak.
Kepemilikan Saham
Sejak 22 Mei 2019, PT Express Transindo Utama Tbk tidak lagi memiliki pemegang saham utama dan pengendali. Tidak ada kepemilikan saham yang mencapai lebih dari 50%, sesuai dengan pengertian pemegang saham pengendali. PT Rajawali Corpora, yang sebelumnya menjadi pemegang saham mayoritas dengan penguasaan 51,0025% saham, telah menjual seluruh sahamnya di TAXI. Pada 10 dan 12 Januari 2023, Rajawali Corpora menjual 1.094.310.000 saham TAXI atau 10,7% saham di harga Rp 3,90 per saham, dengan total nilai penjualan Rp 4,26 miliar. Namun, tidak disebutkan siapa pembeli saham tersebut.
Sejarah dan Perjalanan Bisnis
PT Express Transindo Utama Tbk, yang didirikan pada 11 Juni 1981, adalah perusahaan penyedia jasa transportasi darat yang terkenal dengan merek taksi Express. Saham perusahaan ini pertama kali dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 November 2012 melalui penawaran umum perdana saham, dengan melepas 1,05 miliar lembar saham kepada masyarakat, setara dengan 48,9975% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saat itu, PT Rajawali Corpora menjadi pemegang saham mayoritas dengan 51,0025% saham.
Salah satu model bisnis yang sukses dijalankan oleh perseroan adalah skema kemitraan yang memberikan manfaat kepemilikan unit kendaraan taksi bagi mitra pengemudi. Namun, berdasarkan laporan tahunan 2023, perseroan kini tidak lagi memiliki armada taksi reguler dan hanya menyediakan layanan transportasi berupa bus pariwisata dengan merek Eagle High.
Kinerja Keuangan
Per 31 Maret 2024, TAXI membukukan pendapatan sebesar Rp 915,25 juta dengan rugi bersih sebesar Rp 849,48 juta. Pada periode yang sama tahun 2023, pendapatan mencapai Rp 1,17 miliar dengan rugi bersih Rp 1,17 miliar. Total aset TAXI per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 67,85 miliar, liabilitas Rp 11,41 miliar, dan ekuitas Rp 56,44 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor