BeritaInvestor.id – Peningkatan Laba JPFA yang Mencolok Japfa Indonesia (JPFA) melaporkan laba bersih sebesar Rp3,01 triliun per 31 Desember 2024. Ini merupakan peningkatan yang luar biasa, yaitu 227 persen dibandingkan dengan laba tahun lalu yang hanya Rp929,71 miliar. Laba per saham juga meningkat menjadi Rp260, dari sebelumnya Rp80. Pendapatan Penjualan yang Signifikan Penjualan bersih tercatat sebesar Rp55,8 triliun, naik 9,04 persen dari Rp51,17 triliun di tahun lalu. Beban pokok penjualan mencapai Rp44,58 triliun, naik dari Rp43,66 triliun di 2023. Laba kotor melampaui Rp11,21 triliun, meningkat dari Rp7,51 triliun sebelumnya. Beban Penjualan dan Pemasaran Meningkat Beban penjualan dan pemasaran mencapai Rp2,25 triliun, lebih tinggi dari Rp2,08 triliun tahun sebelumnya. Beban umum dan administrasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp3,75 triliun dari Rp3,16 triliun. Di sisi lain, terdapat keuntungan dari perubahan nilai aset biologis sebesar Rp9,1 miliar, yang meningkat dari Rp238 juta. Kenaikan Pendapatan dan Laba Usaha Pendapatan lain mencapai Rp210,2 miliar, naik dari Rp139,16 miliar. Laba usaha melonjak menjadi Rp5,06 triliun dari sebelumnya Rp2,2 triliun. Pendapatan keuangan juga meningkat menjadi Rp50,22 miliar, dari Rp44,27 miliar, sementara biaya keuangan turun menjadi Rp870,05 miliar dari Rp988,47 miliar. Peningkatan Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp4,24 triliun, meningkat pesat dari Rp1,26 triliun. Laba tahun berjalan mencapai Rp3,21 triliun, melonjak dari Rp945,92 miliar. Kesehatan Keuangan JPFA Ekuitas bersih kini berada di Rp16,57 triliun, meningkat dari Rp14,16 triliun di akhir 2023. Total liabilitas berkurang menjadi Rp18,09 triliun dari Rp19,94 triliun. Aset total juga bertambah menjadi Rp34,66 triliun, meningkat dari Rp34,1 triliun. Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.