BeritaInvestor.id – Pada perdagangan Selasa (18/2/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 42,67 poin atau 0,62%, mencapai level 6.873,55. Kenaikan ini didorong oleh saham-saham besar seperti BBNI, BBRI, dan BMRI, yang kuat dalam mendukung pergerakan IHSG.
Pencapaian IHSG dan Volume Transaksi
Dari data yang tercatat, IHSG sempat menyentuh angka tertinggi 6.908,7 sebelum turun ke level terendah 6.830,77 saat pembukaan bursa. Volume transaksi hari ini mencapai 22,98 miliar saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp12,68 triliun melalui 1,23 juta frekuensi transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 354 saham mengalami kenaikan, 196 saham melemah, dan 238 saham tidak bergerak.
Sektor yang Menguat
Saham-saham dari sektor konsumen non-primer, kesehatan, dan keuangan mencatat penguatan tertinggi masing-masing sebesar 2,27%, 1,34%, dan 1,22%, berkontribusi pada penguatan IHSG hari ini. Kenaikan IHSG juga dipicu oleh saham-saham besar lainnya seperti AKRA yang menguat 7,62% dan MAPA yang naik 3,57%.
Pembelian Kembali Saham (Buyback)
BBNI, BMRI, dan BBRI terlihat kompak menguat dalam jadwal perdagangan ini berkat rencana buyback saham. BBNI mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai Rp1,5 triliun, sementara BMRI menyiapkan Rp1,17 triliun untuk tujuan yang sama. BBRI bahkan telah mengumumkan komitmen untuk membeli kembali saham senilai Rp3 triliun.
Rencana ini dianggap positif oleh pasar, yang mengindikasikan bahwa perusahaan merasa harga saham saat ini belum mencerminkan nilai sebenarnya. Menurut manajemen BNI, “Buyback menjadi sinyal bagi investor bahwa Perseroan menilai harga saham saat ini belum mencerminkan fundamental perusahaan”.
Prospek di Masa Depan
Para analis seperti Andrey Wijaya dan David Chong dari RHB Sekuritas meyakini bahwa rencana ini akan mendukung harga saham dalam waktu dekat. Dengan valuasi yang menarik dan dividen yang menjanjikan, saham BBRI dan BMRI diperkirakan akan mendapatkan perhatian lebih dari investor, terutama saat tekanan jual dari investor asing mulai mereda. “Harga sahamnya masih menarik dan berpotensi memberikan keuntungan dividen,” tulis RHB Sekuritas dalam laporan terbaru mereka.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.