BeritaInvestor.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia melalui peran strategis Bulog. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan bahwa Bulog diberikan tugas krusial untuk memastikan pasokan beras tetap stabil, sehingga harga beras yang dibeli oleh masyarakat tetap terjaga.
Dalam wawancara dengan CNBC Indonesia dalam acara BUMN Report, Rabu (30/8), Kartika Wirjoatmodjo, atau yang akrab disapa Tiko, mengungkapkan bahwa dengan pertumbuhan populasi yang tinggi di Indonesia, peningkatan produksi pangan menjadi penting agar pasokan pangan dalam negeri terjaga.
Tiko menjelaskan bahwa pemerintah menugaskan Bulog dan ID Food bekerjasama dengan Bapanas untuk menjaga stabilitas harga beras. Strategi yang diterapkan bertujuan untuk menjaga keseimbangan harga.
Dalam situasi panen berlebih, Bulog akan membeli beras dengan harga yang lebih rendah guna memenuhi pasokan ketika harga sedang stabil. Sebaliknya, saat permintaan tinggi, Bulog tetap menjual beras dengan harga stabil, menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali.
Tiko menekankan pentingnya menjaga pasokan agar permintaan dapat terpenuhi dengan baik. Dia juga menjelaskan bahwa inflasi di Indonesia sedang berada dalam kisaran yang baik, yakni sekitar 3-3,5%. Volatilitas harga pangan yang sebelumnya mempengaruhi inflasi, kini dapat terkendali.
Peran Bulog, RNI, dan Bapanas sangat signifikan dalam mengendalikan fluktuasi harga pangan. Stabilitas harga yang terjaga membantu menurunkan inflasi secara keseluruhan.
Tiko juga mengungkapkan bahwa Bulog memiliki tanggung jawab untuk memberikan subsidi bahan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu. “Kita menggunakan jasa Bulog ini untuk memberikan beras dengan harga terjangkau kepada masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.