BeritaInvestor.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan masih terbuka untuk menerbitkan surat utang valas sebagai bagian dari pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto, mengatakan strategi ini tetap mengikuti target defisit 2,53% Produk Domestik Bruto (PDB).
Progres Realisasi Pembiayaan APBN
Pemerintah telah merealisasikan pembiayaan sebesar Rp 250 triliun hingga akhir Maret 2025, naik Rp 30 triliun dibanding bulan sebelumnya. Angka ini mencapai 40,6% dari target utang tahunan senilai Rp 616,2 triliun.
Kriteria Penerbitan Obligasi Valas
Pemilihan mata uang dan waktu peluncuran SBN valas akan sangat oportunistis. Suminto menegaskan bahwa pemerintah masih terbuka untuk menerbitkan obligasi dalam dolar AS atau yen Jepang, tetapi perhitungan matang diperlukan mengingat volatilitas pasar global. Faktor seperti waktu yang tepat (timing) dan optimalisasi biaya pembiayaan (cost of fund) menjadi prioritas utama.
Tantangan Pasar Global yang Dinamis
Pemerintah akan mengevaluasi situasi pasar secara berkala untuk memastikan keputusan terbaik. Suminto menyebut bahwa kajian mendalam diperlukan sebelum menentukan jumlah dan jenis mata uang surat utang.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.