BeritaInvestor.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengumumkan kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara, yang dikenal sebagai APBNKita, untuk periode Januari 2025 pada pekan depan. Pengumuman ini memberikan kepastian setelah ada penundaan dalam laporan keuangan negara. Biasanya, Kemenkeu rutin mengadakan konferensi pers setiap bulan, tetapi laporan untuk Januari dan Februari 2025 belum dirilis hingga Maret ini.
Jadwal Pengumuman dan Harapan Investor
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, mengatakan, “Insyallah minggu depan.” Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, tidak memberikan informasi kapan laporan keuangan negara akan diumumkan. Hari ini, dia menghadiri acara di Istana Kepresidenan tetapi tidak memberikan komentar jelas saat ditanya media tentang agenda tersebut.
Ketidakpastian Mendorong Kekhawatiran
Penundaan laporan anggaran membuat investor bertanya-tanya tentang kondisi keuangan pemerintah, terutama setelah Presiden Prabowo Subianto memerintahkan perubahan anggaran untuk mendorong pertumbuhan. Kemenkeu juga menunda laporan neraca anggaran bulan Januari yang biasanya disampaikan dua hingga tiga minggu setelah akhir bulan. Angka Desember adalah yang terakhir diumumkan pada 6 Januari.
Laporan Januari sangat ditunggu karena bulan itu Prabowo meminta kementerian meninjau pengeluaran mereka, mengurangi anggaran sebesar Rp306,7 triliun. Investor menanti data terbaru untuk memahami dampak dari kebijakan fiskal ini. Ekonom dari OCBC, Lavanya Venkateswaran, mengatakan bahwa kurangnya informasi terbaru bisa mempengaruhi sentimen pasar.
Dampak terhadap Pasar Keuangan
Rupiah telah mengalami penurunan sebesar 2,8% dalam tiga bulan terakhir dan menjadi mata uang terburuk di Asia, sedangkan IHSG turun 10,7% pada periode yang sama. Sentimen di pasar obligasi juga terpengaruh. Menurut Lionel Priyadi dari Mega Capital Sekuritas, tanpa informasi tersebut, imbal hasil obligasi tidak bisa mengikuti kenaikan di pasar obligasi AS. Penundaan yang berlangsung lama bisa menciptakan sentimen negatif di kalangan investor.
Ekonom dari Barclays Plc, Brian Tan, menyebut penundaan ini “tidak biasa” dan mencerminkan masalah tentang tinjauan anggaran yang sedang berlangsung. Biasanya, update bulanan juga mencakup laporan dari Sri Mulyani tentang kinerja pendapatan dan pengeluaran pemerintah.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.