BeritaInvestor.id – Jensen Huang, CEO dan Presiden Nvidia, mengalami lonjakan kekayaan yang signifikan dalam waktu singkat. Menurut Forbes, saat ini harta Huang tercatat sebesar US$70,4 miliar (Rp1.100,47 triliun), menempatkannya di urutan ke-21 dalam jajaran orang terkaya dunia. Hanya dalam 10 bulan, Huang berhasil melesat dari urutan ke-37.
Lonjakan kekayaan Huang tak lepas dari kinerja cemerlang Nvidia, perusahaan produsen semikonduktor yang dipimpinnya. Nvidia mencatatkan pendapatan sebesar US$22,1 miliar (Rp344,93 triliun) pada kuartal IV 2023, dengan laba bersih US$12,9 miliar (Rp201,34 triliun). Laba bersih ini melonjak lebih dari delapan kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan melampaui ekspektasi analis.
Pencapaian Nvidia didorong oleh permintaan yang tinggi terhadap chipnya yang mendukung sistem kecerdasan buatan (AI). Kecerdasan buatan diprediksi menjadi tonggak baru perkembangan teknologi yang akan mengubah lanskap kehidupan banyak orang di masa depan.
Nvidia telah bertransformasi dalam waktu tiga tahun dari perusahaan yang fokus pada chip videogame menjadi motor penggerak booming AI. Menurut Huang, AI telah mencapai “titik kritis” dan mengindikasikan bahwa permintaan akan daya komputasi yang mendasari AI masih sangat besar.
Huang saat ini memiliki sekitar 3% saham Nvidia. Ia mendirikan Nvidia dari nol pada tahun 1993 dan menjabat sebagai CEO perusahaan sampai sekarang.
Keputusan Huang untuk membuka chip grafis Nvidia untuk digunakan dalam aplikasi non-grafis hampir dua dekade lalu menjadi landasan bagi pertumbuhan eksplosif perusahaan ini. Hal ini memungkinkan para ilmuwan dan peneliti medis memanfaatkan kemampuan chip Nvidia untuk melakukan banyak perhitungan dalam waktu yang bersamaan.
Di bawah kepemimpinan Huang, Nvidia berhasil menjadi salah satu perusahaan paling dominan dalam industri chip dan AI. Dengan nilai pasar hampir US$ 2 triliun di tahun 2024, Nvidia menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di dunia, melampaui raksasa teknologi lain seperti induk Google dan Amazon.
Nvidia yang dulu hanya dikenal di kalangan gamers karena memproduksi berbagai macam semikonduktor seperti GPU (graphics processing units), kini bisnisnya telah melebar ke API (application programming interface), dan SoCs (system on a chip units) untuk komputer, kendaraan listrik otomatis, hingga smartphone.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor